Tenun Ikat, Warisan Asal Garut yang Dipakai Voice of Baceprot saat Tampil di Prancis

Ardela Nabila - Senin, 6 Desember 2021
Voice of Baceprot di Trans Musicales, Rennes, Prancis pada Sabtu (4/12/2021).
Voice of Baceprot di Trans Musicales, Rennes, Prancis pada Sabtu (4/12/2021). Instagram.com/voiceofbaceprot

Parapuan.co - Band metal asal Garut, Jawa Barat, Voice of Baceprot (VoB), belakangan ini tengah menjadi sorotan.

Bagaimana tidak, band beranggotakan tiga perempuan berhijab itu kini tengah melakukan tur Eropa.

Bertajuk Fight Dream Believe European Tour 2021, tur mereka dimulai pada 28 November lalu di Belanda, kemudian dilanjutkan ke Belgia dan Prancis.

Pada Sabtu (4/12/2021), ketiga personel VoB yang terdiri dari Marsya, Widi, dan Siti itu tampil di salah satu festival musik terkenal di Prancis, yakni Les Trans Musicales 2021 yang digelar di Kota Rennes.

Selain berhasil menunjukkan penampilan yang memukau, tenun ikat yang dikenakan pada penampilannya malam itu turut mencuri perhatian.

Baca Juga: Hari Ke-3, Ini Koleksi 8 Brand di Fashion Show Together(E) International Virtual Modest Fashion Summit

Seperti disebutkan dalam salah satu unggahan di akun Instagram resmi VoB, outfit mereka saat tampil di Les Trans Musicales 2021 itu menampilkan elemen etnik dari tenun ikat dari Garut, Jawa Tengah.

Mereka secara bangga memamerkan salah satu budaya yang merupakan warisan masyarakat Garut sejak dulu.

VoB saat tampil dalam Trans Musicales 2021.
VoB saat tampil dalam Trans Musicales 2021. Instagram.com/voiceofbaceprot

“Kami sangat senang bisa memakai pakaian ini. Selain bisa menonjolkan pesona tenun ikat tradisional Garut, pakaian ini juga mengingatkan kita dari mana kita berasal,” tulis Voice of Bracepot, dikutip Senin (6/12/2021).

Melansir Info Garut, tenun ikat merupakan kerajinan yang biasanya terbuat dari sutra dan memiliki ciri khas berbagai macam motif serta warna.

Motif yang dipilih para pengrajin tenun ikat Garut umumnya memiliki bentuk geometris dengan bunga-bunga berukuran besar.

Tenun ikat asal Garut memiliki kualitas yang sangat baik, hal ini dikarenakan Garut merupakan pusat penghasil benang sutra berkualitas di Indonesia.

Tak heran, tenun ikat sutra Garut pun kerap dilirik oleh sejumlah perancang busana ternama di Indonesia.

Uniknya lagi, para pengrajin kain tenun masih membuat fashion item tradisional ini dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), sehingga masih menunjukkan ciri khasnya.

Hanya saja memang, karena dibuat secara manual, pembuatan tenun ikat membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Baca Juga: Tunjukkan Kekuatan, Intip Gaya Glamor Elle Fanning di Serial The Great

Dalam satu hari, para pengrajin biasanya hanya bisa membuat satu sampai dua meter kain tenunan saja.

Budaya tenun ikat yang sudah terkenal dan diwariskan secara turun-temurun ini ternyata pernah mengalami kepunahan, lo, Kawan Puan.

Hal tersebut terjadi karena kurang populernya sentra tenun ikat di Kabupaten Garut saat itu.

Selain itu, banyak juga pengrajin tenun ikat yang beralih ke tenun putihan berwarna monokrom.

Akan tetapi, karena harga kain putihan tidak seberapa, akhirnya banyak pengrajin tenun ikat yang kembali menunjukkan kreativitasnya dengan tenun ikat.

 

 

Saat ini, tenun ikat Garut kembali banyak diproduksi dengan inovasi baru yang lebih variatif, yakni dengan motif unik seperti yang dikenakan oleh para personnel Voice of Baceprot.

Kawan Puan, itulah deskripsi singkat mengenai warisan budaya tenun ikat Garut yang kembali menjadi sorotan dan dipakai oleh Voice of Baceprot saat tampil di panggung Prancis.

Unik dan keren sekali, ya! (*)

Baca Juga: Modis Tanpa Terlihat Berlebihan, Ini Cara Mix and Match Gaya Minimalis

Sumber: Info Garut
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru