Disrupsi proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 bagi anak-anak juga menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang tua dan juga pakar-pakar psikologi anak.
Interaksi pembelajaran secara tatap muka yang terganggu selama hampir dua tahun ini, menjadikan inspirasi bagi Puri dan Wiwin untuk memberikan fasilitas dongeng yang interaktif bagi anak-anak.
Harapannya metode ini dapat memberikan sarana alternatif untuk menyampaikan pesan moral dan membantu pengembangan kognitif mereka yang terganggu.
Baca Juga: Sejarah Hari Dongeng Nasional yang Bertepatan dengan Ulang Tahun Pak Raden
Sinopsis dan Detail Pementasan Dongeng “Ando dan Ramuan Ajaib”
Cerita singkat “Ando dan Ramuan Ajaib”, Ando adalah seorang anak pemberani yang memulai petualangannya dengan misi mengembalikan Putri yang diculik oleh para dewa.
Awal cerita dimulai dari kabar yang tersiar bahwa untuk mengembalikan putri tersebut diperlukan syarat untuk membawa lima barang keramat sebagai sesaji bagi para dewa.
Dalam perjalanannya Ando pun mendapatkan banyak pengalaman dan kebenaran yang tak terduga, dimana ia menemukan persahabatan, kepercayaan, janji yang teringkari, dan makna tanggung jawab.
Pentas dongeng yang melibatkan 16 orang pemain ini, mengajak anak-anak mengeksplorasi ragam kaya budaya dan hasil alam Indonesia.
Puri menjelaskan, “Saya tidak menyangka bahwa lemparan ide ini terus bergulir dan mendapat dukungan yang banyak dari berbagai pihak termasuk Pedharma Desa dari SMK Bhakti Karya Parigi dan Anindhaloka yaitu sebuah rumah komunitas yang berlokasi di Tangerang Selatan, terutama juga pengiat dongeng dari Winson The Storyteller Family seperti Miss Wiwin, Kakek Uban, Kanaka, Anabel. Selain itu pentas dongeng ini juga didukung oleh Fabrik+Ink dan Jayendra Studio selaku desain visual, serta Beacon Strategy Group selaku konsultan komunikasi dan pemasarannya. Ini merupakan Langkah yang perlu kami syukuri bersama bahwa acara ini dapat terselenggara dengan baik berkat niatan gotong royong dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak.”