Risiko Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dari Mencabut Rambut Kemaluan

Ratu Monita - Rabu, 8 Desember 2021
Risiko kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saat mencabut rambut kemaluan.
Risiko kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saat mencabut rambut kemaluan. Kamonwan Wankaew

Dalam studi tersebut juga disampaikan bahwa luka dianggap sebagai cedera yang paling sering dilaporkan.

Tak hanya itu, sejumlah orang mencabut rambut kemaluan juga mengalami luka bakar dan ruam.

Sebagian lainnya bahkan memiliki kondisi yang membutuhkan perhatian lebih dari medis.

2. Infeksi

Risiko lainnya pada kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dari tindakan pencabutan rambut kemaluan adalah infeksi.

Seperti diketahui, rambut kemaluan memiliki funsgi sebagai pelindubg dengan menjebak patogen masuk ke dalam tubuh.

Sehingga, tindakan pencabutan rambut kemaluan, membuat seseorang lebih rentan mengalami infeksi umum.

Adapun infeksi yang mungkin terjadi, seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), vaginitis, dan infeksi jamur.

Pencabutan rambut kemaluan juga dapat mengiritasi kulit, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.

Dalam kasus lain, cedera terkait perawatan rambut kemaluan juga bisa menyebabkan luka yang memicu infeksi.

3. Bisul

Dalam kasus yang jarang terjadi, pencabutan rambut kemaluan dapat menyebabkan kondisi kesehatan organ kewanitaan timbul bisul.

Bisul ini timbul disebabkan oleh adanya iritasi dan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.

Biasanya, timbul bisul dimulai dari munculnya benjolan merah tepat di bawah permukaan kulit, yang mungkin berisi nanah.

Namun, iritasi yang menyebabkan bisul ini tidak sedalam abses.

 

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Tips Switch Career buat Perempuan: 2 Langkah Memulai Jalur Karier Baru