"Masih sekolah, ijazah belum ditebus, sudah dijodohin," cerita Boah.
Tak sangka, Boah Sartika ternyata sempat dijodohkan dengan kepala sekolahnya sendiri, lo.
Perjodohan tersebut dilakukan orang tuanya dengan tujuan agar Boah Sartika bisa menjadi sosok Ibu Kepala Sekolah.
"Dijodohin sama kepala sekolah dengan harapan Boah bisa jadi Ibu Kepala Sekolah gitu," sambungnya.
Baca Juga: Sutradara Kamila Andini Ungkap Inspirasi Film Yuni, Berawal dari Obrolan Sederhana
Memiliki cerita yang sama dengan karakter utama film Yuni, Boah Sartika merasa film ini adalah suara yang lantang bagi perempuan di berbagai daerah di Indonesia.
Bahkan, Boah merasa bahwa karakter utama dalam film ini adalah dirinya di dunia nyata, hanya berbeda latar tempat.
"Film ini adalah aku, Yuni versi Cikarang," ungkap Boah, disambut tawa para tamu undangan yang hadir.
Memiliki pesan yang penting, Boah Sartika berharap film barunya ini dapat ditonton sampai ke daerah pinggiran di mana kasus pernikahan anak di bawah umur masih marak.
"Film Yuni adalah cerita perempuan-perempuan di perkampungan yang selalu dijodohin oleh orang tuanya," ujar Boah.
"Makanya semoga film ini bisa sampai ke daerah pinggiran, ke perkampungan," sambungnya.