Parapuan.co - Film Yuni karya Kamila Andini menjadi film pertama di Indonesia yang menggunakan bahasa Jaseng atau Jawa Serang.
Berlatar di Serang, Banten, semua dialog yang diucapkan para pemain dalam film ini menggunakan bahasa Jaseng.
Kamila Andini, selaku sutradara, merasa bahwa film Yuni cocok untuk diceritakan dengan latar kota Serang.
Seperti proses kedewasaan yang jadi sorotan utama film ini, Serang merupakan kota yang masih dalam pengembangan.
Sutradara dan produser film ini juga memilih Nazla Thoyib, masyarakat asli Serang, untuk membintangi film ini.
Baca Juga: Angkat Kisah Perempuan dan Mimpinya, Film Yuni Tayang di Bioskop Mulai 9 Desember
Dalam Konferensi Pers Film Yuni pada Senin (6/12/2021) di kawasan Kuningan, Jakarta, Nazla Thoyib berbagi cerita soal bahasa Jaseng dalam film Yuni.
Bahasa Jawa Serang ini merupakan bahasa Jawa dialek Banten yang digunakan masyarakat di wilayah Banten.
Nazla Thoyib mengatakan bahwa dalam bahasa ini, kita bisa mendengar campuran bahasa Jawa dan sedikit bahasa Sunda.
Ia juga merasa bersyukur bahwa bahasa khas daerahnya dapat dikenal melalui film.
Ternyata, tidak ada film sebelum Yuni yang mengangkat bahasa Jaseng.
"Bahasa Jawa Serang ini, selama ada film, sekian puluhan tahun, baru kali ini ada yang mengangkatnya," kata Nazla.
Bahasa Jawa Serang ini terbebas dari aturan bahasa Jawa di daerah-daerah lainnya, terutama di daerah Jawa Tengah dan Timur.
Tidak ada hierarki atau batas kelas dalam mengucapkan bahasa Jaseng ini.
"Jarang diketahui, saya pribadi merasa speechless, mewakili warga Banten merasa diapresiasi," kata perempuan yang akrab disapa Teh Nazla ini.
Film Yuni pun mendapatkan apreasiasi dan dukungan dari wali kota hingga seluruh warga Serang, Banteng.
Baca Juga: Film Yuni Karya Kamila Andini Ditayangkan di Asian World Film Festival
Kamila Andini sendiri tidak memiliki alasan khusus dalam memilih bahasa Jaseng sebagai cara tutur utama dalam film ini.
Menurut Kamila, ia memiliki perasaan yang tak bisa diartikan saat pertama menginjakkan kaki di Serang dan mendengar bahasanya.
"Saya suka Kamila Andini karena membumi, saya pernah menanyakan kepadanya soal pemilihan bahasa Jaseng," cerita Nazla.
"Kamila Andini menjawab bahwa para karakter dan lingkungan sekitar Seranglah yang berhasil menghidupkan bahasa Jawa Serang," sambungnya.
Dengan adanya film Yuni, Nazla berharap agar bahasa Jaseng tersebut dapat lebih dikenal masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu, Nazla juga berharap kemenangan film Yuni di berbagai kompetisi internasional menjadi gerbang baru untuk masyarakat global.
"Semoga bahasa Jaseng dikenal oleh dunia internasional," tutupnya.
Kawan Puan bisa menonton film Yuni mulai 9 Desember 2021 di seluruh bioskop tanah air.
Film ini berkisah tentang Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah.
Baca Juga: Sutradara Kamila Andini Ungkap Inspirasi Film Yuni, Berawal dari Obrolan Sederhana
Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka.
Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah.
Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.
(*)