Parapuan.co - Setiap produk investasi di bank mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing, tak terkecuali deposito.
Kawan Puan yang tertarik berinvestasi di deposito bank tentu perlu mengetahui keuntungan dan kelemahannya terlebih dulu.
Dengan begitu, kamu bisa mengantisipasi kerugian dan meminimalkan risiko dari simpanan deposito.
Apa saja keuntungan dan kelemahan deposito? Simak uraiannya di bawah ini seperti mengutip Kompas!
Baca Juga: Selain Emas, Ini 3 Jenis Investasi yang Bikin Uang Berlipat Ganda
Keuntungan dari deposito
Deposito tergolong simpanan atau investasi yang relatif aman lantaran modal senantiasa terproteksi.
Syaratnya, dana nasabah yang didepositokan tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo karena akan didenda.
Bukan itu saja, tingkat pengembalian investasi deposito juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan biasa.
Nasabah juga bisa memilih ingin menempatkan deposito dalam bentuk rupiah atau valuta asing.
Untuk valuta asing sendiri, bank biasanya menawarkan mata uang dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, dolar Australia, Euro, poundsterling, yen, dan yuan.
Apabila kamu memilih deposito valuta asing, tentu perlu memperhatikan risikonya.
Salah satunya karena valuta asing berkaitan dengan nilai tukar rupiah terhadap suatu mata uang.
Baca Juga: Transaksi Cuma Lewat Smartphone, Ini 5 Keuntungan Pakai Bank Digital
Bahkan, ada pula bank yang menyediakan produk deposito syariah untuk para nasabah.
Keuntungan lain dari berinvestasi pada produk bank berupa deposito, antara lain adalah:
- Dapat dijadikan agunan atau jaminan kredit
- Hasil bunganya cenderung lebih tinggi dari bentuk simpanan lain di bank
- Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai kebutuhan dan jangka waktu deposito
- Deposito dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjaminan Simpanan
Kelemahan deposito
Sayangnya dari banyaknya keuntungan, deposito bank mempunyai sejumlah kekurangan.
Pertama, keuntungan yang didapatkan nasabah dari menyimpan dananya dengan cara mendepositokan cenderung rendah.
Kedua, bunga yang diperoleh dari deposito lemah terhadap inflasi, dan pajaknya juga cukup tinggi.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Rekomendasi Instrumen Investasi yang Cocok untuk Pemula
Bukan itu saja, nasabah juga tidak terlibat langsung dalam pengelolaan dana deposito.
Oleh sebab itu, kamu perlu memperhatikan beberapa hal jika ingin menyimpan dana dalam bentuk deposito, yakni:
- Pastikan kamu menerima bilyet/surat berharga (Deposito Berjangka atau Sertifikat Deposito)
- Pada saat jatuh tempo, kamu berhak menerima pokok dan bunga deposito sesuai bunga yang berlaku setelah dipotong pajak.
- Pada saat pencairan deposito, kamu berkewajiban untuk menandatangani formulir pencairan.
- Perhatikan tingkat suku bunga deposito yang berlaku, dan pastikan telah sesuai dengan ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Nah, Kawan Puan sebaiknya mempertimbangkan keuntungan dan kelemahan di atas sebelum berinvestasi dalam bentuk deposito, ya. (*)