Parapuan.co - Salah satu jenis gangguan dari anak berkebutuhan khusus adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif adalah kondisi kesehatan mental yang dapat menyebabkan tingkat hiperaktif dan perilaku impulsif yang tidak biasa.
Di mana anak dengan ADHD mengalami kesulitan memusatkan perhatian mereka pada satu tugas atau duduk diam untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Apa Itu Stages of Grief? Berikut Penjelasan dan 5 Tahapan yang Dilalui
Mengutip dari Healthline, American Psychiatric Association (APA) mengelompokkan ADHD ke dalam tiga kategori yakni:
1. Predominantly inattentive
Seperti namanya, orang dengan tipe ADHD ini mengalami kesulitan yang ekstrim untuk fokus, menyelesaikan tugas, dan mengikuti instruksi.
Sayangnya anak dengan ADHD tipe ini umumnya tidak menerima diagnosis yang tepat.
Sebab, pengidapnya tidak menunjukkan adanya sikap hiperaktif atau impulsif.
Di sisi lain, harus dipahami bahwa penderita ADHD ini lebih umum terjadi pada anak perempuan.
Hal tersebut terbukti dalam riset berjudul Females with ADHD: An expert consensus statement taking a lifespan approach providing guidance for the identification and treatment of attention-deficit/ hyperactivity disorder in girls and women.
2. Predominantly hyperactive-impulsive type
Orang dengan tipe ADHD ini menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif.
Adapun gejala dari ADHD tipe predominantly hyperactive-impulsive:
- gelisah
- menyela orang saat ada yang sedang berbicara
- tidak bisa menunggu giliran
Perlu diketahui pula bahwa orang dengan ADHD jenis ini merasa kesulitan untuk fokus dalam suatu hal.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Merasa Depresi
3. Combined hyperactive-impulsive and inattentive type
Combined hyperactive-impulsive and inattentive merupakan tipe ADHD gabungan dari tipe kombinasi hiperaktif impulsif dan inattentive atau lengah.
Orang dengan tipe gabungan ADHD ini menunjukkan gejala lalai dan hiperaktif.
Adapun tanda lainnya yakni ketidakmampuan untuk memperhatikan dan kecenderungan impulsif.
Perlu dipahami pula bahwa ketiga jenis ADHD di atas itu memiliki cara pengobatan yang berbeda-beda.
Bentuk pengobatan ADHD
Perawatan untuk ADHD biasanya mencakup terapi perilaku , pengobatan, atau kombinasi keduanya.
Untuk jenis terapi yang digunakan yakni terapi bicara.
Dengan terapi bicara terapis dan anak akan berdiskusi, sehingga nantinya ditemukan cara untuk mengelola kondisi yang dialami.
Selain terapi bicara, ada pula terapi perilaku, di maba perawatan ini akan membantu anak untuk belajar bagaimana memantau dan mengelola perilaku.
Baca Juga: Penting! Psikiater Ungkap Kenapa Depresi Sering Dikaitkan dengan Bunuh Diri
Bukan hanya itu saja, terdapat obat pengidap ADHD yang dirancang khusus untuk memengaruhi bahan kimia otak dengan cara mengontrol impuls dan nantinya tindakan pengidap jadi lebih baik.
Namun demikian, harus dipahami pula kalau jenis ADHD juga dapat berubah seiring waktu, maka dari itu model perawatannya pun harus disesuaikan pula. (*)