Parapuan.co – Pemutih pakaian merupakan salah satu bahan yang ampuh untuk menghilangkan noda pada pakaian.
Tak hanya itu, pemutih pakaian juga kerap kamu gunakan sebagai cairan disinfektan, terlebih pada masa pandemi yang kini masih belum berakhir.
Meski demikian, tanpa disadari boleh jadi kamu sering kali melakukan kesalahan saat menggunakan pemutih pakaian.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, berikut ini 4 kesalahan yang masih sering dilakukan saat menggunakan pemutih pakaian.
Apa saja kesalahan tersebut?
Baca Juga: 5 Fakta tentang Pemutih Pakaian, dari Bahaya hingga Cara Penggunaannya
1. Mencampur dengan produk lain
Kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan pemutih pakaian adalah mencampurkannya dengan pembersih jenis lain.
Kamu mungkin menilai jika mencampur pemutih pakaian dengan pemutih lain membuatnya makin ampuh untuk menghilangkan noda, virus, bakteri, dan kuman.
Nyatanya, tidak demikian.
Pemutih pakaian mengandung bahan utama yaitu natrium hipoklorit dan jika dicampurkan dengan pembersih lain justru akan mengurangi efektifitasnya.
Bahkan, bahan seperti cuka dan amonia tidak disarankan untuk dicampurkan pada pemutih pakaian.
Ketika pemutih pakaian dicampur dengan cuka, cairan ini akan menciptakan gas klorin yang dapat menyebabkan iritasi mata dan masalah pernapasan.
Sedangkan, jika pemutih pakaian dicampur dengan amonia maka akan menghasilkan kloramin yang dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
2. Menggunakan terlalu banyak pemutih pakaian
Kawan Puan, apakah kamu terbiasa menuangkan banyak pemutih pakaian saat mencuci?
Jika iya, mulai sekarang hentikan kebiasaan tersebut, ya.
Pasalnya, alih-alih membuat pakaian bersih, ini justru membuah pemutih pakaian tidak bekerja secara optimal.
Untuk itu, baca baik-baik label yang tertera pada kemasan.
Ini dilakukan lantaran terdapat beberapa jenis kain tidak disarankan untuk menggunakan pemutih pakaian.
Selain itu, beberapa pemutih pakaian dirancang khusus untuk warna tertentu.
Baca Juga: Cara Tepat Merawat Kaus agar Tetap Awet Meski Sering Digunakan
3. Membuang pemutih pakaian di saluran pembuangan
Upayakan untuk tidak membuang pemutih pakaian di kloset ataupun saluran air.
Pasalnya, ini dapat menyebabkan aliran limbah menjadi tersumbat dan gagal mengalir.
Selain itu, pemutih pakaian juga dapat bercampur dengan bahan lain di saluran pembuangan wastafel yang dapat menyebabkan pipa pecah.
4. Menggunakan pemutih pada permukaan logam
Jangan menggunkan pemutih pakaian untuk membersihkan peralatan tembaga maupun baja tahan karat.
Jika ini dilakukan menyebabkan bahan korosit pada pemutih pakaian dapat bereaksi dengan logam dan meninggalkan noda korosi.
Untuk itu, jangan menggunakan pemutih pakaian untuk menghilangkan karat.
Nah Kawan Puan, itu tadi beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat menggunakan pemutih pakaian.
Mulai sekarang hentikan kebiasaan salah tersebut, ya. (*)