2. Mewakilkan isu perempuan di daerah
Yuni sangat kental membawa isu perempuan daerah di dalam ceritanya, terutama soal pernikahan.
Tidak dimungkiri bahwa di beberapa daerah di Indonesia, kepercayaan tentang perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi dan segera menikah saja, masih dianut.
Bahkan sebelum lulus sekolah, banyak perempuan di daerah yang sudah dituntut untuk segera menikah oleh orang tuanya.
Jika tidak segera menikah atau menerima lamaran, maka perempuan ini akan menjadi bahan pergunjingan.
Boah, salah satu aktris yang berperan dalam Yuni pun memiliki pengalaman sama.
"Masih sekolah, ijazah belum ditebus, sudah dijodohin," cerita Boah dalam konferensi pers Yuni, Senin, (6/12/2021).
"Dijodohin sama kepala sekolah dengan harapan Boah bisa jadi Ibu Kepala Sekolah gitu," sambungnya.
3. Menangkan Platform Prize di TIFF 2021
Sekitar bulan September lalu, film Yuni berhasil memenangkan penghargaan di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.
Film ini memenangkan kategori Platform Prize pada ajang tersebut.
Platform Prize adalah penghargaan film tahunan yang dipersembahkan oleh Festival Film Internasional Toronto untuk film-film bernilai artistik tinggi yang juga menunjukkan visi penyutradaraan kuat.
Yuni berhasil menang sebab karya ini membawa perspektif baru dan intim ke dalam sebuah cerita remaja yang ditandai dengan struktur dan framing halus serta sinematografinya yang apik.
Baca Juga: Film Yuni Karya Kamila Andini Menangkan Platform Prize di TIFF 2021