"Aku kerap dapat stigma seperti perempuan penggoda dari teman-teman sendiri. Terus sering dibilang "wah, janda semakin di depan nih!". Terus aku juga sering dapat istilah-istilah kayak jagung (janda gantung) dicerai enggak, ditinggal enggak. Untuk beberapa orang mungkin stigma ini lelucon, tetapi buat kita yang janda, ini menyakitkan," cerita Poppy.
"Istilah jagung atau janda gantung ini cukup menyakitkan untuk perempuan korban penelantaran seperti aku. Aku dan anakku sakit mendengarnya karena bapaknya memutuskan untuk pergi begitu saja," tambah ibu satu anak ini.
Tak hanya itu, Poppy juga pernah mendapatkan hal tidak mengenakkan karena status jandanya.
"Aku kan sibuk kerja. Kemudian ada salah satu tetangga yang bilang ke bude (sebutan untuk ART di rumah Poppy) katanya lihat ada laki-laki keluar rumah jam setengah empat pagi. Aku bingung laki-laki siapa. Terus yang membuat kesal, dia bilang ke bude supaya lapor ke dia kalau ada laki-laki yang bukan keluarga menginap di rumah. Saat aku tanya kejadiannya kapan, bude bilang katanya si tetangga lihat ini udah lama," cerita perempuan yang dulu aktif di komunitas Save Janda ini.
"Jam empat sore aku pulang kerja, lalu taruh tas dan mendatangi tetangga yang menyebarkan omongan nggak enak. Saat aku tanya, si tetangga bilang nggak pernah ngomong seperti itu. Kebetulan bude lewat, lalu aku panggil bude. Nah bude bilang 'itu loh yang kemarin", baru si tetangga mengaku "oh itu kan saya nanya cuma sekali," lanjutnya.
Baca juga: Sosok Poppy Dihardjo, Pencetus Petisi Viral Nama Ibu Boleh Ditulis di Ijazah Anak
Poppy semakin curiga dengan omongan si tetangga yang awalnya tidak mengaku terus bilang cuma nanya sekali.
"Si tetangga bilang kalau dia melihat seorang laki-laki keluar dari belakang rumah. Terus aku tanya lagi "kok ibu yakin laki-laki itu dari rumah saya, kan di belakang rumah saya ada empat rumah?," cerita Poppy mengintervensi si tetangga.
"Kemudian si tetangga jawab "karena yang lain sudah berkeluarga". Nah dari situ aku bilang, "apa karena saya janda jadi lebih masuk di akal kalau ada laki-laki keluar jam setengah empat pagi?," tambahnya lagi.