2. Berolahraga secara teratur
Bagi penderita hipertensi, aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur seperti 150 menit seminggu atau sekitar 30 menit setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sekitar 5-8 mm Hg.
Lantas, olahraga ini sebaiknya dilakukan secara konsisten, sebab sekali saja berhenti maka tekanan darah bisa naik lagi.
Beberapa contoh latihan aerobik yang dapat dicoba untuk menurunkan tekanan darah seperti berjalan, jogging, bersepeda, berenang atau menari.
Selain aerobik, penderita hipertensi juga bisa menjajal latihan interval berintensitas tinggi dan usahakan dua kali dalam seminggu menjajal latihan kekuatan pula.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Kenali Perbedaan PMS dan PMDD
3. Konsumsi makanan yang sehat
Bagi pengidap hipertensi, mengonsumsi makanan seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran dan produk susu rendah lemak dan kolesterol mampu menurunkan tekanan darah hingga 11 mm Hg.
Pola makan tersebut dikenal sebagai Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet.
Memang mengubah kebiasaan makan bagi penderita hipertensi itu tidak mudah, tetapi ada cara untuk menerapkan pola makan ini agar lebih mudah yaitu:
- Buat buku harian makanan. Menuliskan apa yang dimakan, meski dalam waktu seminggu itu sudah dapat menjelaskan kebiasaan makan seseorang yang sebenarnya. Pantau apa yang makan, berapa banyak, kapan dan mengapa mengonsumsi makanan yang dipilih.
- Pertimbangkan untuk meningkatkan kalium. Kalium dapat mengurangi efek natrium pada tekanan darah. Sumber potasium terbaik adalah makanan, seperti buah-buahan dan sayuran, bukan suplemen. Sebaiknya konsultasikan pada dokter pula tentang tingkat kalium yang terbaik yang baik dan sesuai tubuh. Sebab setiap orang memiliki kebutuhan kalium yang berbeda-beda.
- Jadilah pembeli yang cerdas. Ketika membeli makanan kemasan, sebaiknya baca labelnya, perhatikan apakah terdapat kandungan yang mampu meningkatkan tekanan darah atau tidak.