Hari HAM Sedunia, Ini 6 Rekomendasi Film tentang Isu Hak Asasi Manusia

Alessandra Langit - Jumat, 10 Desember 2021
Film Laut Bercerita, tentang Hak Asasi Manusia.
Film Laut Bercerita, tentang Hak Asasi Manusia. Los Angeles International Film Festival

Parapuan.co - Kawan Puan, setiap tanggal 10 Desember, masyarakat global memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia.

Hari HAM Sedunia diperingati untuk kembali mengingatkan kita akan hak-hak setiap individu yang patut untuk dipenuhi.

Terlebih, hak-hak kelompok minoritas dan mereka yang selama ini suaranya tidak pernah didengar.

Media, salah satunya film, memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat soal sejarah dan perwujudan Hak Asasi Manusia.

Banyak film internasional maupun Indonesia yang berbicara tentang hak-hak manusia yang dibungkam oleh oknum-oknum tertentu.

PARAPUAN telah mengumpulkan 6 film soal Hak Asasi Manusia untuk memberikan pengetahuan dan mengingatkan kesadaran kita terhadap isu-isu HAM yang pernah atau masih terjadi.

Baca Juga: Hari HAM Sedunia Diperingati 10 Desember, Ini Sejarah dan Temanya

1. Dukhtar (2014)

Film buatan Pakistan ini telah memenangkan berbagai penghargaan internasional.

Film ini menceritakan kisah seorang ibu yang mempertaruhkan nyawanya untuk mencegah perjodohan putrinya yang berusia 10 tahun.

Putrinya hendak dinikahi dengan seorang panglima perang yang memiliki usia sepadan dengan kakeknya.

Judul Dukhtar sendiri memiliki arti "seorang putri", sebagai representasi perempuan-perempuan di Pakistan yang hak dan kebebasannya terancam. 

Film ini mengajak penonton menjelajahi fenomena pernikahan anak perempuan di bawah umur dan hak-hak perempuan yang dirampas begitu saja.

2. Laut Bercerita (2017)

Film ini diadaptasi dari buku dengan judul yang sama karya sastrawan perempuan, Leila S. Chudori.

Laut Bercerita menceritakan terkait perampasan hak untuk bersuara yang dirasakan oleh kelompok aktivis mahasiswa di masa Orde Baru.

Laut Bercerita merupakan perenungan akan hilangnya 13 aktivis yang sampai saat ini belum juga ditemukan.

Mengangkat latar belakang tragedi politik di Indonesia, film Laut Bercerita menyoroti terbatasnya hak masyarakat pada saat itu untuk berbicara dan menyampaikan pendapat.

Film ini dibintangi Reza Rahadian, Dian Sastrowardoyo, Ayushita Nugraha, Tio Pakusadewo, Aryani Willems, Lukman Sardi, Tanta Ginting, Ade Firman Hakim, dan lain-lain.

Baca Juga: Bintangi Film Yuni, Boah Sartika Merasa Isu Perempuan Daerah Terwakilkan

3. Beast of No Nation (2015)

Film ini menangkap peristiwa ratusan ribu anak-anak berusia sekitar delapan tahun yang dipekerjakan sebagai tentara.

Anak-anak tersebut dikirim dalam konflik bersenjata di seluruh dunia yang berbahaya.

Berdasarkan novel tahun 2005 dengan judul yang sama, Beasts of No Nation mengangkat isu hak anak yang sering dilewatkan.

Film ini membahas soal kekerasan, perampasan hak untuk berkembang, dan pelecehan anak-anak.

Beberapa adegan sangat menantang dan traumatis bagi sebagian orang, namun pesan dalam film ini sangat kuat.

4. Istirahatlah Kata-Kata (2017)

Film Istirahatlah Kata-Kata bercerita tentang kisah Wiji Thukul, seorang penyair dengan karyanya yang kritis terhadap ketidakadilan penguasa.

Mengambil latar yang sama dengan film Laut Bercerita, film garapan Yosep Anggi Noen ini membicarakan soal hak seorang seniman untuk bersuara dan berkarya.

Puisi-puisi Wiji Thukul yang lugas justru membuat dirinya mengalami berbagai kesulitan dalam kehidupannya.

Film ini mengajak penonton mengikutip perjalanan Wiji Thukul dalam penyamaran dan persembunyiannya dari aparat yang mencarinya.

Sosok Wiji Thukul pun sampai saat ini menghilang karena puisi-puisi dan pendapatnya yang dinilai kritis.

Baca Juga: Mengenang Gunawan Maryanto, Ini Daftar Film yang Pernah Dibintanginya

5. Mustang (2015)

Mustang adalah film yang menceritakan kisah lima perempuan yang terpenjara di rumah mereka sendiri.

Hak mereka untuk bersosialisasi layaknya anak muda lainnya dilarang oleh keluarg ayang konservatif dan otoriter.

Mereka tidak memiliki hak dan kesempatan untuk berhubungan dengan dunia luar, terutama berteman dengan anak-anak lain di sekitarnya.

Berlatar di kota pesisir di Turki utara, film ini merupakan gambaran nyata perampasan hak anak-anak untuk berkembang hanya karena gendernya.

6. He Named Me Malala (2015)

He Named Me Malala adalah sebuah film dokumenter Amerika Serikat yang disutradarai Davis Guggenheim.

Film ini menampilkan sosok aktivis perempuan muda Pakistan dan peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai.

Malala telah menyuarakan hak-hak anak perempuan, terutama hak atas pendidikan, sejak ia masih sangat muda.

Baca Juga: Malala Yousafzai Desak Para Pemimpin Dunia Lindungi Hak Perempuan Terkait Konflik Afghanistan

Film ini menceritakan bagaimana Malala selamat dan menjadi lebih lantang dalam perjuangannya setelah diburu dan ditembak oleh Taliban.

Malala melawan oposisi kekerasan terhadap hak pendidikan anak perempuan di Lembah Swat di Pakistan.

Kawan Puan, lewat 6 film di atas, kamu dapat belajar banyak mengenai isu-isu HAM yang terjadi secara global.

(*)

Sumber: IMDb
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Rahasia Gaya Fun dan Edgy ala Julie Estelle, Ternyata Pakai Koleksi Lucu Ini