Kekerasan pada perempuan secara seksual juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Masih melansir Everydayhealth, dalam studi kedua para ilmuwan mencari tahu melalui database penelitian ilmiah yang ada untuk menyebutkan kekerasan seksual dan penyakit kardiovaskular.
Sekitar 41 penelitian yang mencakup hampir dua juta orang dewasa (tiga perempat dari mereka perempuan) akhirnya dievaluasi.
Para peneliti menemukan bahwa kekerasan seksual berkorelasi dengan peningkatan insiden penyakit kardiovaskular di usia paruh baya.
Waktu terjadinya kekerasan memainkan peran, dengan efek yang lebih besar terlihat pada mereka yang kekerasan seksualnya terjadi di masa kanak-kanak.
Baca Juga: PTSD Akibat Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Kenali Gejalanya
Selanjutnya, pelecehan seksual dapat menempatkan perempuan pada risiko kesehatan otak yang buruk di kemudian hari.
Perempuan yang memiliki riwayat penyerangan memerlukan peningkatan kewaspadaan untuk mengurangi risiko stroke dan demensia, seperti yang diungkapkan Dr. Thurston, penulis utama studi WMH.
Dokter harus mempertimbangkan riwayat serangan seksual ketika mempertimbangkan risiko stroke atau demensia seorang perempuan dengan menanyakan tentang riwayat ini.
Tetapi hal ini membutuhkan waktu dan kepercayaan pasien sebelum mengungkapkan riwayat ini.
Terlebih lagi jika dengan riwayat trauma kejahatan seksual.