Dokter Pastikan Oded M Danial Terkena Serangan Jantung, Ini Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Jumat, 10 Desember 2021
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meninggal dunia
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meninggal dunia dok. Kompas.com

Parapuan.co - Kabar meninggalnya Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat, 10 Desember 2021 pukul 11.55 WIB ini cukup mengejutkan banyak pihak.

Pasalnya, Oded M Danial yang merupakan Wali Kota Bandung ke-16 ini tiba-tiba terjatuh di saat akan menjadi khatib salat Jumat di Masjid Mujahidin Muhammadiyah, Jalan Sancang, Kota Bandung.

Usut punya usut dikabarkan Oded M Danial terindikasi serangan jantung.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama RS Muhammadiyah, Kautsar Boesoirie.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Risiko Hubungan Intim saat Menstruasi

Kautsar mengaku ketika Oded M Danial datang dari Masjid Mujahidin, Wali Kota Bandung ini langsung masuk UGD dan dipasangkan oksigen pukul 11.45 WIB.

Kautsar mengungkap di saat masuk ke UGD, tubuh Oded sudah menunjukkan sejumlah tanda-tanda meninggal dunia.

"Diperiksa nadinya sudah tidak teraba, dan pupil matanya sudah melebar. Itu adalah tanda tanda beliau sudah tiada. Kalau mendadak begitu kondisinya, kemungkinan serangan jantung," ucapnya, seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Serangan jantung secara mendadak

Diungkap oleh Kautsar bahwa Oded meninggal karena serangan jantung mendadak, berikut hal yang harus diketahui tentang kondisi ini:

Apa itu serangan jantung mendadak?

Mengutip dari Cleveland Clinic, sudden cardiac death (SCD) adalah kematian mendadak yang tidak terduga yang disebabkan oleh hilangnya fungsi jantung (sudden cardiac arrest).

Baca Juga: Ini 5 Kategori Tingkat Tekanan Darah, Hati-Hati Terkena Hipertensi!


Kematian jantung mendadak paling sering terjadi pada orang dewasa di usia pertengahan 30-an hingga pertengahan 40-an, dan berisiko menyerang laki-laki dua kali lebih sering daripada perempuan. 

Harus dicatat bahwa serangan jantung mendadak bukanlah serangan jantung (infark miokard).

Infark miokard ini adalah kondisi terhentinya aliran atau terdapat penyumbatan di arteri koroner.

Kondisi tersebut menyebabkan jantung tidak menerima darah yan kaya akan oksigen, sehingga  sel-sel jantung menjadi mati (nekrosis miokard).

Adapun faktor risiko terjadinya infark miokard ini di antaranya tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi, kencing manis, kurang diet dan kurang olahraga.

Sementara jika henti jantung mendadak terjadi ketika sistem kelistrikan ke jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba menjadi sangat tidak teratur. 

Jantung berdetak sangat cepat, di mana ventrikel mungkin bergetar (fibrilasi ventrikel), dan darah tidak dikirim ke tubuh.

Dalam beberapa menit pertama, kekhawatiran terbesar adalah bahwa aliran darah ke otak akan berkurang secara drastis sehingga seseorang akan kehilangan kesadaran.

Ketika jantung tidak dapat memompa darah dan kematian akan terjadi dalam beberapa menit, jika tidak ditangani.

Baca Juga: Kanker Lidah: Kenali Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahannya

Gejala serangan jantung mendadak

Beberapa orang mungkin mengalami detak jantung yang berpacu cepat atau mungkin merasa pusing.

Perlu dipahami bahwa gejala tersebut memperingatkan adanya masalah irama jantung yang berpotensi berbahaya telah dimulai.

Namun sayangnya, serangan jantung mendadak ini juga bisa hadir tanpa gejala, alhasil pengidapnya secara tiba-tiba meninggal.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja