Ini 4 Pelajaran yang Bisa Diambil dari FIRE Demi Merdeka Finansial

Ardela Nabila - Sabtu, 11 Desember 2021
Pelajaran yang bisa diambil dari gerakan FIRE.
Pelajaran yang bisa diambil dari gerakan FIRE. KTStock

Parapuan.co - Impian untuk bisa pensiun dini sebenarnya bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan jika kita tahu strateginya.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan untuk merdeka finansial dan pensiun dini tersebut bisa melalui gerakan FIRE.

FIRE (Financial Independence, Retire Early) adalah gerakan yang belakangan ini populer dan menjadi tujuan keuangan banyak orang.

Prinsip FIRE adalah bagaimana seseorang bisa menabung sebanyak-banyaknya hingga pada akhirnya mereka bisa hidup dari hasil tabungan atau investasi.

Dengan demikian, kamu tak lagi memiliki kewajiban untuk bekerja selama delapan jam sehari seperti saat ini.

Baca Juga: Mengenal Mindset FIRE, Langkah Menuju Kebebasan Finansial di Usia Muda

Akan tetapi, sering kali terdapat miskonsepsi dari penerapan FIRE ini. Padahal, sebenarnya ada sejumlah pelajaran yang bisa kamu ambil dari gerakan ini.

Melansir Her Money, berikut ini beberapa pelajaran yang bisa kamu petik dari gerakan FIRE.

1. FIRE bukan berarti tidak bisa menikmati hidup

Kawan Puan mungkin berpikir bahwa FIRE adalah bagaimana kamu saat ini harus menabung secara ekstrem agar bisa menikmati hidup di masa tua.

Padahal, sebenarnya konsep FIRE bukan berarti kamu tidak bisa menikmati hidup di masa sekarang, lo.

Sering kali, orang berpikir untuk mengenyampingkan kesenangannya karena ingin menunggu hingga ia merasa cukup.

Di sini, kamu bisa kembali memahami konsep FIRE yang sebenarnya, di mana kamu bisa memilih untuk menekankan pada merdeka finansial alih-alih pensiun dini.

Dengan demikian, kamu tetap bisa menikmati hidup dan bersenang-senang sambil tetap bekerja dan menabung untuk mencapai kebebasan finansial tersebut. 

2. Pensiun bukan berarti tidak bekerja atau berpenghasilan

Saat kamu pada akhirnya berhasil mencapai kondisi merdeka finansial dan bisa memilih untuk pensiun dini, bukan berarti kamu harus betul-betul berhenti bekerja.

Pada dasarnya, kamu tetap bisa mendapatkan penghasilan dari bekerja meskipun sudah pensiun dini nanti.

Yang membedakan adalah bagaimana kamu tidak memiliki kewajiban untuk bekerja setiap hari selama delapan jam, tetapi kamu bisa memilih untuk mendapatkan penghasilan dari cara lain.

Misalnya, dengan bekerja paruh waktu untuk mengisi waktu luang saat sudah pensiun atau mendapatkan penghasilan dari return investasi.

Baca Juga: Ingin Pensiun Dini? Ini 6 Strategi Mencapai Kebebasan Finansial Lewat Metode FIRE

3. Jumlah pengeluaran merupakan kunci untuk merdeka finansial

Ketika kita mendengar kebebasan finansial, sering kali kita hanya fokus pada jumlah penghasilan yang kita miliki saja.

Tanpa disadari, FIRE sebenarnya fokus pada jumlah pengeluaran kita, bukan pemasukan.

Maka dari itu, saat kamu ingin mencapai FIRE, cara menghitung jumlah uang yang dibutuhkan adalah dengan mengalikan jumlah pengeluaran tahunan dengan 25.

Cara ini merupakan termasuk dalam the 4% rule, yaitu strategi yang disarankan menarik empat persen dari tabungan pensiun setiap tahun untuk biaya hidup.

 

4. FIRE fokus pada hal yang bisa dikontrol

Terakhir, pelajaran yang bisa kamu petik dari FIRE adalah bagaimana kamu harus fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol.

Dalam hal ini adalah pengeluaran dan jumlah uang yang bisa kamu tabung.

Berbeda dengan saat kamu berinvestasi, di mana kamu tidak bisa mengontrol pasar hingga jumlah bunga, dalam konsep FIRE kamu bisa fokus pada hal yang dapat dikontrol oleh diri sendiri.

Dengan memiliki kontrol, kamu bisa lebih cepat mencapai tujuan merdeka finansial atau bahkan pensiun dini.

Baca Juga: 4 Kesalahan FIRE yang Harus Dihindari demi Raih Kebebasan Finansial

Kawan Puan, itulah sejumlah pelajaran yang bisa kamu ambil dari gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early).

Apakah Kawan Puan tertarik untuk meraih tujuan keuangan yang satu ini? (*)

Sumber: Her Money
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja