Parapuan.co - Perkembangan tren kecantikan terus menghadirkan inovasi baru yang tak hanya dapat bermanfaat untuk kulit, tetapi juga lingkungan.
Selain green beauty, blue beauty, hingga clean beauty, kini ada juga yang disebut sebagai waterless beauty.
Tren ini bermula dari keinginan untuk mengurangi banyaknya penggunaan air dalam produk kecantikan.
Seperti diketahui, air memiliki peranan yang sangat penting dalam produk kecantikan, hal ini bisa kamu ketahui dengan melihat daftar bahan yang tertera pada produk skincare yang kamu miliki.
Manfaat utama dari tren waterless beauty ini tentunya dapat mengurangi jejak air yang digunakan dalam produksi sebuah produk skincare.
Baca Juga: Apa Itu Waterless Beauty? Tren Kecantikan yang Diklaim Lebih Ramah Lingkungan
Namun, menggunakan produk waterless beauty tak hanya bermanfaat untuk lingkungan saja, tetapi juga bermanfaat untuk produk itu sendiri.
Melansir Mind Body Green, produk skincare yang mengandung sedikit air atau bahkan bebas air biasanya memiliki usia simpan yang lebih lama.
Artinya, kamu tak perlu sering-sering mengganti produk skincare kamu, terlebih kalau produk tersebut belum habis.
Terkait usia produk yang mengandung sedikit air bisa bertahan lebih lama, ternyata terdapat penjelasannya, Kawan Puan.
Menurut Tina Hedges, seorang produk formulator dan pendiri LOLI Beauty, hal ini karena air bisa dengan mudah menumbuhkan bakteri.
“Kebanyakan produk kecantikan mengandung 80 hingga 95 persen air. Ini berarti bahan ‘aktif’ dalam produk diencerkan. Dan karena air dapat dengan mudah menumbuhkan bakteri, perlu ditambahkan pengawet kimia,” jelas Hedges, masih dikutip dari Mind Body Green.
Hal senada juga disampaikan oleh Robb Akridge, PhD, CEO sekaligus pendiri REA Innovations dan co-founder Clarisonic.
“Air meningkatkan risiko kontaminasi karena bakteri membutuhkan air untuk berkembang biak,” ujarnya.
Sebaliknya, ketika kosmetik atau produk kecantikan tidak mengandung air, maka bakteri akan lebih sulit untuk tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Minim Penggunaan Air, Ini Jenis Produk Waterless Beauty yang Ramah Lingkungan
Namun, Akridge kembali menekankan bahwa bukan berarti produk skincare yang tidak mengandung air betul-betul bebas bakteri.
“Hanya karena bakteri tidak berkembang biak dalam produk waterless beauty, bukan berarti mereka tidak dapat masuk ke dalam produk dan tinggal atau hidup di sana,” tegasnya.
Ya, di samping manfaatnya yang memiliki risiko lebih rendah terkontaminasi bakteri, produk waterless beauty juga bisa terpapar oleh bakteri.
Robb Akridge mencontohkan, misalnya ketika kamu ingin memakai produk skincare yang memiliki packaging di jar, ketika kamu mengambil produk tersebut dengan tangan, maka kamu secara tidak langsung telah membuat bakteri masuk ke dalam produk itu.
Maka dari itu, saat memakai produk skincare yang mengharuskan kamu menyentuh produknya secara langsung, seperti pelembap, sebaiknya hindari langsung menggunakan tangan.
Biasanya, produk yang hadir dalam kemasan jar akan disediakan spatula kecil yang bisa kamu pakai untuk mengambil produknya.
Kendati demikian, pastikan juga spatula yang kamu pakai tersebut bersih, ya, Kawan Puan.
Tak hanya itu saja manfaat menggunakan produk waterless beauty, Akridge juga mengatakan bahwa produk yang mengandung sedikit air lebih efektif untuk masuk ke dalam kulit.
Baca Juga: Sering Tertukar, Ternyata Ini Beda Clean Beauty dan Natural Beauty
“Produk waterless beauty lebih mudah diserap oleh kulit karena kandungan lemak minyak akan langsung masuk ke tempat di mana mereka dibutuhkan, sedangkan produk air tidak terlalu efektif,” tambah Akridge.
Kawan Puan, itulah sejumlah manfaat menggunakan produk waterless beauty.
Selain bisa mengurangi jejak pemakaian air dalam proses pembuatannya, sehingga lebih ramah lingkungan, produk waterless beauty juga lebih tahan lama dan efektif.
Bagaimana, Kawan Puan? Apakah kamu tertarik untuk beralih ke produk skincare waterless beauty? (*)