Parapuan.co - Kawan Puan, sebuah unggahan video terkait perampokan baru-baru ini viral di media sosial.
Kejadian yang berlangsung di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur itu menimpa seorang perempuan yang sedang berada di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM).
Video yang tersebar di media sosial tersebut juga disertai narasi kronologi kejadian perampokan.
Korban sendirilah yang pertama kali menyebarkan video tersebut sebagai peringatan bagi warga sekitar Jakarta Timur.
Lewat keterangan unggahan, korban menceritakan detail kejadian perampokan hingga pengalaman buruk saat melaporkan kejadian ke polisi.
View this post on Instagram
Baca Juga: Viral di Medsos, Ini Kisah Anak yang Selamat dari Kejaran Awan Panas Gunung Semeru
Diketahui perempuan bernama Meta tersebut baru saja mengambil uang di salah satu ATM di jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur, pukul 18.45 WIB.
Ketika ia memasuki mobil, ada seorang bapak yang mendekati kaca kendaraannya tersebut.
"Ia sambil bicara sesuatu, namun tidak terdengar dari dalam mobil, lalu saya abaikan dan tetap menyetir," tulis Meta.
Hanya berjarak beberapa meter, ada sebuah motor yang mendekati mobil meta dan mengetik kaca spion.
Pengendara motor tersebut menunjuk bagian belakang mobil Meta namun ia tetap melaju tanpa menghiraukan.
Namun, beberapa meter setelah ia melaju, ada seorang pria yang kembali mengetuk kaca mobil dan berbicara dengan keras.
"Dia bilang 'itu mobil belakang bahayain orang,'" cerita Meta.
Meta pun akhirnya menepi ke pinggir jalan di tempat yang cukup terang dan aman untuk berhenti.
Setelah Meta keluar mobil, ada seorang laki-laki yang masuk dari pintu kiri mobil dan mengambil tasnya.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Meta langsung melaporkan kejadian perampokan itu ke pihak kepolisian di Rawamangun.
Namun, Meta malah mendapatkan pengalaman buruk saat melaporkan kasusnya ke kepolisian.
Baca Juga: Olvah Alhamid Beri Klarifikasi Terkait Video Rasisnya yang Viral
Tak disangka, pihak polisi justru menyarankan Meta untuk pulang ke rumah dan menenangkan diri.
Mereka juga mengatakan bahwa percuma untuk mencari pelakunya.
Bahkan, sang polisi juga menegur Meta dengan nada tinggi karena ia memiliki banyak kartu ATM.
"Setelah itu, polisi justru ngomelin saya 'lagian ibu ngapain sih punya ATM banyak2, kalau begini jd repot, apalagi banyak potongan biaya admin juga' dengan nada bicara tinggi," lanjut Meta.
Meta merasa sangat kecewa dengan sikap pihak kepolisian dan ia berharap tidak ada lagi polisi yang bertindak seperti itu di Indonesia.
Ia menilai pihak kepolisian bertindak tidak sopan kepada warga dengan memarahinya tanpa ada niatan untuk membantu.
Baca Juga: Viral Video Kacang Ijo Cokelat, Polisi dan Bhayangkari Gadungan Minta Maaf
"Bukannya membantu bertindak malah warga diomelin daan disuruh pulang, tanpa ada niat bantu apalagi datang ke TKP," tegas Meta.
Meta juga berpesan kepada pemerintah untuk bertindak tegas terkait kasus kepolisan seperti ini.
Menurut Meta, masyarakat butuh polisi yang bisa bertindak tegas atas segala kasus kriminal. (*)