Parapuan.co - Tindakan stalking atau penguntitan menjadi salah satu bentuk kekerasan pada perempuan.
Stalking merupakan tindakan yang kerap membuat korban merasa tidak nyaman karena merasa diawasi, dilecehkan secara terus-menerus di bawah ancaman seseorang.
Siapa pun bisa menjadi korban kekerasan pada perempuan berbentuk stalking, tanpa memandang jenis kelamin, usia, etnis, dan seksualitas.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Tips Menanamkan Anti Kekerasan pada Anak
Namun, seringkali perempuan tidak menyadari dirinya menjadi korban dari tindakan ini.
Nah, kali ini PARAPUAN akan membahas mengenai tanda-tanda perilaku stalking yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Terus Menghubungi
Melansir dari laman Reveal PI, bentuk perilaku kejahatan pada perempuan satu ini dapat ditandai dengan pelaku yang terus-menerus menghubungi atau meneror korban.
Adapun bentuknya seperti mengirim pesan, menelpon, mengomentari unggahan media sosial, atau upaya lainnya yang bertujuan menghubungi targetnya.
Umumnya, tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang, bahkan sebelum korban tersebut merespons.
Sekalipun korban ini sudah memberikan respon tidak sukanya, si stalker tidak akan bergeming dan akan terus melancarkan aksinya.
2. Memantau Aktivitas
Tanda lainnya dari bentuk kekerasan pada perempuan satu ini adalah secara terus-menerus menanyakan kabar.
Tak hanya itu, biasanya pelaku juga berulang kali menanyakan keberadaan, menanyakan aktivitas setiap waktunya, lalu menanyakan perihal masa lalu.
Perilaku ini menjadi red flag, terutama jika mereka merespons dengan komentar yang menghakimi atau menghina.
Baca Juga: Efek Kekerasan pada Perempuan secara Seksual bagi Otak dan Tubuh
3. Memanipulasi agar bisa berinteraksi
Melansir dari laman Everyday Health, hal yang perlu kamu ketahui adalah stalker atau penguntit akan selalu mencari cara untuk bisa berinteraksi dengan korbannya.
Mengejutkannya adalah beberapa pelaku bahkan mencoba untuk memanipulasi korban dengan cara mengajukan gugatan sembrono.
Taktik ini dilakukan dari hal konyol hingga kejam, dan para stalker mampu menarik target ke "orbitnya" dengan memaksa korban untuk membela diri.
Bentuk manipulasi yang dilakukan pelaku, termasuk mengancam untuk melukai diri, sehingga memaksa target untuk campur tangan atau malah bersimpati.
4. Mengancam
Perilaku kejahatan pada perempuan ini juga dapat ditandai dengan adanya ancaman dengan menakut-nakuti korbannya.
Hal ini bahkan menjadi strategi umum bagi beberapa stalker untuk melancarkan aksi kejahatan pada perempuan.
5. Memberikan hadiah yang tidak pantas
Memberikan hadiah tanpa alasan, sementara kamu tidak menunjukkan ketertarikan juga menjadi tanda perilaku stalking.
Hadiah ini menjadi salah satu cara stalker memanipulasi korban untuk menerima hadiah yakni dengan mengirimkannya ke tempat kerja.
Sehingga, membuat korban merasa malu dan tertekan.
Baca Juga: PTSD Akibat Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Kenali Gejalanya
Hal yang membahayakan adalah jika apa yang pelaku lakukan tidak dibalas, maka ia dapat memberikan hadiah yang tidak pantas, seperti berupa bentuk pornografi.
Jadi, Kawan Puan lebih hati-hati lagi ya terhadap tindakan kekerasan pada perempuan berbentuk stalking yang mungkin saja kamu terima. (*)