Usung Konsep Smart Office, Danone Indonesia Resmikan Kantor Pusat Baru

Ardela Nabila - Senin, 13 Desember 2021
Peresmian kantor pusat baru Danone Indonesia, Senin (13/12/2021).
Peresmian kantor pusat baru Danone Indonesia, Senin (13/12/2021). Danone Indonesia

People Development Practitioner, Dwi Sutarjantono, yang turut hadir dalam peresmian ini mengatakan bahwa budaya kinerja tinggi merupakan budaya yang banyak diterapkan perusahaan saat ini.

Namun, untuk menciptakan budaya yang bisa menghasilkan kinerja maksimal ini, perusahaan perlu menyediakan tempat kerja yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan karyawan.

“Perusahaan perlu menyediakan tempat kerja yang dibangun menggunakan mindset yang mengarah pada masa depan, yaitu yang mempertimbangkan kebutuhan karyawan yang beragam dan terus berkembang,” ujar Dwi, Senin (13/12/2021), dikutip dari siaran pers yang diterima PARAPUAN.

Menurut Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, pemindahan kantor pusat ini juga didasari oleh masukan dari karyawan Danone Indonesia.

Baca Juga: Mulai Banyak Diterapkan, Ini 5 Cara Tingkatkan Produktivitas di Lingkungan Kerja Hybrid

“Pemindahan kantor pusat ini juga didasari oleh masukan dari karyawan kami, di mana karyawan menginginkan kantor dengan nuansa yang lebih inovatif dan dilengkapi dengan fitur dan fasilitas terkini,” kata Arif dalam kesempatan yang sama.

Demi mendukung karyawan mengasah potensi dan kreativitasnya, area kerja baru Danone Indonesia ini memiliki format semi open-space yang dilengkapi dengan teknologi terkini.

Terdapat sejumlah fasilitas kantor yang turut mendukung gaya hidup aktif, seperti penyediaan tangga internal sampai meja kerja yang dilengkapi dengan walking pad.

Selain itu, terdapat juga sejumlah fasilitas lainnya, mulai dari ruang menyusui, fasilitas kesehatan, hingga berbagai ruangan untuk para karyawannya, contohnya game room dan individual room.

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?