2. Daur ulang kegagalan
Tidak ada seorang pun yang menyukai kegagalan. Namun, kegagalan dapat menjadi pijakan kita untuk melompat ke masa depan.
Banyak orang berpikir bahwa masa depan pasti berasal dari masa depan, sehingga mengabaikan berbagai ide-ide gagal, yang mungkin justru adalah jalan ke masa depan.
Selain itu, kita cenderung melihat gagasan sebagai sebuah “apa”, padahal sebenarnya mungkin hal itu adalah soal “kapan” atau “siapa” atau “bagaimana”.
3. Berpikirlah seperti anak-anak
Kawan Puan, beberapa orang yang lebih tua memang bijaksana, tetapi banyak yang menjadi kaku dan mengeluh bahwa dunia dari masa lalu sudah tidak ada lagi.
Pengalaman baru memang tidak selalu menyenangkan. Namun, di dalam kebaruanlah kita dapat menjumpai masa depan.
Hal baru mungkin membuat kita tidak senang, tetapi membuat generasi yang akan datang berterima kasih.
Kawan Puan bisa kembali memiliki pikiran layaknya anak kecil yang penuh rasa ingin tahu dan berpikiran terbuka.
Seperti diketahui, anak kecil selalu dapat menemukan kegembiraan dari setiap perubahan yang terjadi.
Kawan Puan, itulah 3 hal dari beberapa cara ala Magnus Lindkvist dalam menghadapi masa depan tanpa khawatir.
Kawan Puan bisa membaca cara-cara selengkapnya dalam buku The Future Book: Menjadikan Karier dan Hidup Anda Relevan di Masa Depan ini.
Selain itu, kamu juga bisa mengintip lebih jauh tentang buku ini melalui tautan berikut.
Kawan Puan, mulailah berani melangkah dan merancang masa depan. Pasalnya dengan segulung harapan akan masa depan, kita bisa terus melangkah dan membuat perubahan. (*)