Sementara itu untuk tingkat keamanan vaksin tersebut sama saja.
Menurutnya, perbedaan imunogenesitas ini dapat dikarenakan karena penggunaan obat imunosupressif pada pasien AIIRD.
"Mengingat, pasien AIIRD memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi Covid-19 dan lebih berat hal ini membuat vaksinasi Covid-19 menjadi bagian penting dari perawatan, dan vaksinasi dapat diberikan atas persetujuan dari dokter yang merawat” tutup Prof. Harry.
Baca Juga: Park So Dam Idap Kanker Tiroid Papiler, Kenali 5 Jenisnya yang Termasuk Penyakit Langka
Komitmen Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA)
Dalam acara yang sama, terungkap pula bahwa IRA terus berkomitmen dalam membantu pasien lupus dengan memberikan informasi terkini tentang perkembangan baru virus Covid-19 dan dampaknya bagi komunitas lupus.
IRA juga memberikan pedoman apabila seseorang mengalami gejala lupus, serta edukasi tentang penanganan untuk mencegah kondisi akut (flare) dan mengatasi gejala yang muncul.
Dr. dr. Cesarius Singgih Wahono, SpPD-KR, Spesialis Penyakit Dalam selaku Konsultan Reumatologi menuturkan LES memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup pasien.
"Dibandingkan dengan populasi sehat, penyakit ini (LES) menjadi sebuah penghalang dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena gejalanya yang muncul secara signifikan atau kambuh secara tiba-tiba dengan didominasi gejala seperti kelelahan, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik, dan rasa nyeri," jelasnya.
Tidak hanya itu, LES juga memiliki dampak negatif pada karier pasien, bahkan dr. Caesarius Singgih melaporkan hingga 39 persen pasien LES harus berganti pekerjaan karena penyakit tersebut.