Parapuan.co - Kawan Puan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah resmi mengakhiri peringatan dini tsunami.
Peringatan tsunami tersebut diumumkan akibat adanya gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 di Larantuka, NTT.
Masyarakat kini telah diizinkan untuk kembali ke kediaman masing-masing dan melanjutkan aktivitas.
"Hingga dua jam setelah kejadian tidak terdeteksi adanya kenaikan air laut lagi," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari Kompas.com.
"Maka kini peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir," sambungnya.
Baca Juga: Berpotensi Tsunami, Gempa M 7,4 Guncang Kabupaten Flores Timur, Warga Sampai Tiarap
Namun, pihak BMKG tetap memberikan imbauan kepada masyarakat apabila sewaktu-waktu keadaan kembali darurat.
Dwikorta mengimbau masyarakat untuk segera pergi ke tempat yang tinggi apabila gempa susulan terjadi.
Imbauan ini utamanya bagi masyarakat di wilayah utara Pantai Flores Timur dan Pulau Lembata.
"Jika merasakan guncangan kuat atau mengayun cukup lama lebih dari 10 hitungan di tepi pantai jangan menunggu sirine," kata Dwikorta.
"Masyarakat mohon mencari tempat yang lebih tinggi," tambahnya.
Menurut analisis BMKG, masyarakat masih harus waspada karena adanya kemungkinan gempa susulan.
"Goyangan gempa kalau di tepi pantai, bisa menjadi peringatan dini tsunami," ujarnya.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti dari informasi resmi BMKG.
Menurut pantauan BMKG, sampai dengan pukul 12.40 WIT tercatat sudah ada 15 aktivitas gempa susulan dengan kekuatan maksimum magnitudo 5,6.
Gempa susulan yang terjadi dilaporkan memiliki kecenderungan semakin melemah dan kekuatannya mengecil.
Baca Juga: Ramai Adanya Potensi Gempa dan Tsunami, Ini Pentingnya Punyai Tas Siaga Bencana
Sebelumnya gempa magnitudo 7,4 mengguncang NTT pada Selasa (14/12/2021), pukul 10.20 WIB.
Titik pusat gempa berada di laut dengan jarak 112 Km arah barat laut Kota Larantuka NTT.
Lokasi pusat gempa berada di kedalaman 10 Km, maka ada potensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno pun menjelaskan analisisnya terkait gempa tersebut.
Menurut BMKG, gempa yang terjadi adalah gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
Penemuan tersebut bdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter.
Masyarakat setempat sempat mengungsi, namun kini sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Hal Utama yang Harus Disiapkan untuk Hadapi Bencana
(*)