Parapuan.co - Pada tanggal 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian baru, B.1.1.529, sebagai Variant of Concern dan menamainya Omicron.
Mengetahui adanya hal tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendorong semua orang untuk melakukan strategi pencegahan demi tak tertular Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Kelebihan Pembalut Kain demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Melansir dari laman resmi CDC, berikut ini sederet tindakan pencegahan yang hendaknya dipatuhi masyarakat. Apa saja?
1. Mengenakan masker di tempat umum, di dalam ruangan, dan di area transmisi komunitas yang substansial atau tinggi.
2. Sering mencuci tangan.
3. Menjaga jarak secara fisik dari orang lain.
4. CDC juga merekomendasikan agar setiap orang berusia lima tahun ke atas melindungi diri sendiri dari Covid-19 dengan mendapatkan vaksinasi lengkap.
Baca Juga: Ini 3 Kategori Lupus Eritematosus Sistemik Beserta Cirinya, Simak Ya!
Bukan hanya itu, CDC mendorong dosis booster vaksin Covid-19 bagi mereka yang telah memenuhi syarat vaksinasi.
Omicron jadi Varian of Concern
Mengutip dari Medical Daily, setelah menilai dengan cermat mutasi Omicron, para ahli telah secara resmi mengklasifikasikannya sebagai varian yang menjadi perhatian alias Variant Of Concern.
Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan memiliki kapasitas untuk menyebabkan bentuk infeksi yang lebih parah.
Para ahli menemukan bukti awal yang menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian Omicron dibandingkan dengan strain lain, termasuk Delta.
Baca Juga: Apa Itu Hipotermia, Risiko Kesehatan yang Mengancam Pendaki Gunung?
Terdeteksinya varian Omicron
Diketahui Omicron ini pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Bahkan WHO menemukan bahwa varian Omicron ini menyebabkan lonjakan pada tingkat yang lebih cepat daripada strain sebelumnya.
Meskipun varian Omicron ini belum serta diusahakan untuk tidak masuk ke Indonesia, disarankan masyarakat tetap waspada.
Sebab, varian Omicron ini lebih bahaya dari Delta.
Oleh sebab itu, maka ikutilah saran dari CDC agar tidak tertular Covid-19 varian Omicron. (*)