3. Ketakutan
Ketakutan adalah emosi kuat yang juga dapat memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup.
Ketika seseorang menghadapi semacam bahaya dan mengalami ketakutan, maka individu tersebut akan mengalami merespons melawan seperti berlari.
Di saat ketakutan, otot-otot menjadi tegang, detak jantung dan pernapasan jadi meningkat.
Tak hanya itu saja, pikiran pun menjadi lebih waspada, tubuh pun sudah mempersiapkan diri untuk lari dari bahaya atau berdiri dan melawan.
Ekspresi dari jenis emosi ini dapat mencakup:
- Ekspresi wajah, seperti melebarkan mata dan menarik dagu ke belakang.
- Bahasa tubuh, upaya untuk bersembunyi atau kutu dari ancaman.
- Reaksi fisiologis, seperti napas cepat dan detak jantung.
Baca Juga: Apa yang Harus Kita Lakukan saat Ada Teman Depresi? Ini Kata Psikolog
4. Jijik
Merasa jijik adalah emosi dasar lain yang dijelaskan oleh Paul Eckman.
Rasa jijik dapat ditampilkan dalam beberapa cara termasuk:
- Bahasa tubuh, berpaling dari objek yang menjijikkan.
- Reaksi fisik, seperti muntah atau muntah-muntah,
- Ekspresi wajah, seperti mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas.
Biasanya rasa jijik ini berasal dari beberapa hal, antara lain rasa, penglihatan, atau penciuman yang tidak enak.
Misalnya jika ada orang mencium atau mencicipi makanan yang sudah tidak enak, ia akan merasa jijik dengan memunculkan reaksi yang khas.