Parapuan.co - Mendapati kucing peliharaan yang tiba-tiba bersikap agresif tentu menimbulkan pertanyaan.
Mereka akan terus menyerang benda-benda di sekitar seperti furnitur di rumah atau bahkan kucing peliharaan juga akan menyerangmu.
Tentunya perubahan ini membuatmu merasa tidak nyaman.
Kucing peliharaan yang semula lucu dan lembut kini berubah menjadi begitu agresif.
Untuk Kawan Puan ketahui, kucing peliharaan yang berubah menjadi agresif ini bukan tanpa alasan.
Seperti melansir dari Kompas.com, berikut alasan mengapa kucing peliharaan berubah menjadi agresif.
Baca Juga: Air Liur Tak Berbau, Ini 4 Tanda Kucing Peliharaan Sehat Secara Fisik
Hormon
Penyebab pertama yang memicu perubahan perilaku pada kucing peliharaan adalah faktor hormon.
Kucing peliharaan yang tidak disterilkan atau dikebiri lebih memungkinkan untuk bertingkah agresif.
Secara biologis, kucing jantan akan berkelahi dengan kucing jantan lainnya saat betina dalam kondisi birahi.
Jika kamu mendapati kucing jantan saling berkelahi, hindari untuk melibatkan dirimu karena kamu bisa mendapatkan cakaran dan serangan dari mereka.
Trauma
Kucing adalah satu satu hewan yang memiliki ingatakan kuat.
Saat mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, sangat memungkinkan jika kucing mengalami trauma.
Saat trauma ini kembali muncul, mereka akan bersikap sangat agresif bahkan sampai menyerang.
Untuk mengatasi masalah ini, kamu perlu membawa kucing peliharaan dengan melakukan pengobatan homeopati.
Ini dilakukan untuk membuat kucing kurang reaktif terhadap pemicunya.
Kesakitan
Hal lain yang menyebabkan kucing peliharaan bersikap agresif adalah karena rasa sakit.
Kucing sangat sensitif dengan rasa sakit, bukan sakit seperti goresan atau cakaran namun ini disebabkan oleh penganiayaan yang mereka alami.
Seperti ditendang, dipukul, atau bahkan hal lainnya.
Baca Juga: Kucing Peliharaan Bertingkah Aneh? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Rasa takut
Kucing peliharaan yang merasa ketakutan akan merespons sesuatu dengan sangat jelas dan agresif.
Ada beberapa tanda yang kucing tunjukkan saat mereka merasa ketakutan.
Seperti telinga yang bergerak ke belakang, pupil yang membesar, dan mendesis.(*)