Parapuan.co - Selama bertahun-tahun harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia tidak sama di seluruh wilayah.
Bahkan, harga BBM di luar Pulau Jawa bisa berkali lipat lebih mahal dibandingkan dengan yang berlaku di pulau lain.
Berbagai faktor memengaruhi perbedaan harga BBM di Jawa dan luar Jawa, termasuk kendala distribusi yang kerap mengakibatkan kelangkaan.
Namun, sejak tahun 2017 lalu, pemerintah mulai melaksanakan program BBM Satu Harga di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di seluruh Indonesia.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan sila ke-5 Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Baca Juga: Kawan Puan Mau Dapat Diskon BBM dan Elpiji Spesial Idulfitri? Ini Caranya!
Program BBM Satu Harga berarti menyamakan harga BBM di seluruh Indonesia, sehingga tidak ada lagi masyarakat di luar Jawa yang harus membayar lebih mahal.
Pada 2021, program BBM Satu Harga telah memasuki tahun ke-4 di mana pemerintah kembali menggaungkan dan menargetkan tujuan baru.
Sebagaimana mengutip laman resmi BPH Migas, pemerintah menargetkan akan membangun 583 titik penyalur BBM Satu Harga hingga tahun 2024.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial, telah meresmikan salah satu di antaranya yang berada di Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Pada Kamis (16/12/2021), Ego Syahrial mengungkapkan bahwa pihaknya menggandeng Pemerintah Daerah setempat dan PT Pertamina untuk mewujudkannya.
"Pemerintah bersama dengan Pemda setempat serta PT Pertamina telah berkoordinasi dalam menetapkan titik lokasi penyaluran BBM Satu Harga," tutur Ego Syahrial.
Lebih lanjut, melalui kebijakan BBM Satu Harga, tentunya daerah di luar Jawa bisa menikmati BBM dengan harga yang sama dengan di Jawa.
Selain mewujudkan keadilan sosial, hal ini akan memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.
Dalam pelaksanaan program BBM Satu Harga, pemerintah pusat meminta Pemda untuk ikut serta mengawasi pendistribusian supaya tepat sasaran.
Ego Syahrial pun berharap, program ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Sementara itu, BPH Migas sendiri telah secara konsisten mengawal pelaksanaan pembangunan penyalur BBM Satu Harga sejak 2017.
Realisasinya hingga tahun 2021 ini, telah terbangun 78 penyalur, yang bahkan melebihi target yang sudah direncanakan yaitu 76 penyalur.
Hal tersebut juga disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Komite BPH Migas Harya Adityawarman, dalam acara peresmian penyalur di Aceh, Kamis lalu.
"Sejak Tahun 2017 hingga 2020 capaian program BBM Satu Harga sebanyak 253 penyalur. Adapun realisasi tahun 2021 terbangun 78 penyalur atau 102 persen," terang Harya Adityawarman.
Apabila target pada 2024 mendatang tercapai, maka masyarakat di daerah-daerah di luar Jawa tak perlu lagi khawatir akan harga BBM.
Masyarakat akan bisa menikmati harga BBM yang setara dan pendistribusiannya pun merata. (*)
Baca Juga: Tangki Kilang Pertamina Cilacap Terbakar, Pasokan BBM Bisa Berkurang?