Sebagai langkah awal, berikut cara yang bisa dilakukan oleh saksi dan penyintas saat terjadi kekerasan seksual di tempat kerja.
Intervensi Level Individu
Kenali
Sebagai penyintas
- Tingkatkan kesadaran dan pengetahuan seputar Sexual Harrasment in the Workplace.
- Periksa peraturan seputar pelecehan seksual di tempat kerja. Usulkan bila tidak ada.
- Tingkatkan sensitivitas gender.
- Bangun kultur kerja yang sehat.
Langkah-langkah ini termasuk ke dalam kategori preventif.
Sebagai saksi
Delay: Setelah insiden selesai, periksa kondisi korban, bersedia menjadi saksi dalam pelaporan.
Baca Juga: Mencegah Pengabaian dan Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur
Direct: Intervensi yang dilakukan langsung pada saat insiden. Cek keamanan Anda terlebih dulu. Contoh: Mengamankan korban, menegur pelaku.
Distract: Startegi untuk mengakhiri insiden dengan mengalihkan perhatian pelaku. Contoh: alihkan pembicaraan.
Delegate: Strategi untuk mendelegasikan intervensi kepada pihak yang lebih mumpuni. Contoh: minta rekan kerja senior atau HR untuk menegur pelaku.
Document: Dokumentasikan kejadian dalam foto, video, catatan kronologi untuk mendukung pelaporan. Hati-hati! Jangan menyebarkan hasil dokumentasi.
Selanjutnya, hal ini dapat dilakukan saat menjadi penyintas atau saksi ketika terjadi kekerasan pada perempuan secara seksual di tempat kerja.
(*)