Lebih lanjut, mengutip Tribun Wiki, pasca runtuhnya Kerajaan Melaya, tepatnya pada abad 11, Kerajaan Sriwijaya memegang alih posisi perdagangan laut maupun luar negeri.
Alhasil kekayaan berupa emas pun melimpah, sebagian dikirim ke Negara Siam guna diolah menjadi benang emas.
Bahkan sebelum Perang Dunia II, masyarakat Palembang membuat kain songket menggunakan benang emas murni 14 karat, lho.
Berkat kualitasnya itu, tenunan songket asli disebut songket jantung atau songket cabutan.
Baca Juga: Ini Sentuhan Etnik Wastra Nusantara di Jakarta Fashion Week 2022
Jenis-Jenis Kain Songket
1. Songket Lepus
Ciri dari songket lepus terlihat dari anyaman serta corak benang emasnya menutupi seluruh bagian dari songket tersebut.
Bahkan hiasan emasnya menyebar rata ke seluruh permukaan kain songket.
Songket lepus merupakan songket pertama yang ada di Palembang, lho.
2. Songket Tawur
Pada songket tawur atau tabur ini, motifnya seakan menyebar ke seluruh permukaan kain dengan detai bunga-bunga kecil.
Jika diperhatikan, motif bunga yang ada di songket tersebut seolah menampilkan kesan seperti ditaburkan.
Pembuatannya pun dilakukan dengan cara disisipkan dari sisi satu ke sisi pinggir kain lainnya.