Parapuan.co - Pasangan selebritas Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar baru saja menggelar acara tujuh bulanan menjelang kelahiran anak pertama mereka.
Mengangkat adat Jawa, acara tradisi tersebut diadakan di Grand Ballroom Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (18/12/2021).
Dalam acara tersebut, Aurel dan Atta mengenakan kain batik yang menjadi ciri khas acara tujuh bulanan.
Jika Kawan Puan berasal dari Jawa, kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan tradisi tujuh bulanan yang menunjukkan ragam kain batik.
Salah satu aplikasi penggunaan batik dalam acara sakral adalah penunjukkan tujuh macam kain batik untuk tradisi tujuh bulanan.
Baca Juga: Intip Gaya Cantik Aurel Hermansyah Pakai Kebaya di Acara 7 Bulanan
Seperti diketahui, kain batik yang dibuat dengan penuh ketekunan memiliki berbagai macam motif yang masing-masing motif memiliki makna dan filosofi di baliknya.
Melansir Kompas.com, seorang ibu yang tengah mengandung diwajibkan mengenakan tujuh macam kain batik yang berbeda.
Kain-kain tersebut harus dikenakan secara bergantian dan diperlihatkan kepada keluarga serta kerabat.
Dalam acara tujuh bulanan, terdapat enam kain batik dan satu kain lurik yang harus ditampilkan, Kawan Puan.
Berikut ini makna dan filosofi di balik keenam kain batik dan satu kain lurik yang dikenakan saat acara tujuh bulanan kehamilan.
1. Kain Batik Wahyu Tumurun
Kain motif wahyu tumurun merupakan salah satu kain batik yang ditampilkan di acara tujuh bulanan.
Motif ini memiliki makna agar anak yang dilahirkan dapat memperoleh kedudukan karier dalam hidupnya.
Selain itu, kain batik ini juga memiliki makna agar anak tersebut dapat meraih kesuksesan dan senantiasa bisa memperoleh petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kain Batik Udan Riris
Dalam bahasa Jawa, udan riris memiliki artis hujan gerimis, Kawan Puan.
Makna di balik motif kain ini adalah sebagai sifat baik yang terus mengalir dan anak dapat bersifat mengalir dalam menjalani kehidupan.
Baca Juga: Perankan Patrizia Reggiani, Intip 5 Gaya Modis Lady Gaga di Film House of Gucci
3. Kain Batik Sido Mukti
Motif lainnya, yakni motif sido mukti juga memiliki filosofi berupa harapan untuk anak yang saat acara ini digelar masih berada di dalam kandungan.
Yaitu merepresentasikan harapan agar anak yang lahir nantinya bisa menjadi seseorang yang memiliki kepribadian berwibawa.
4. Kain Batik Babon Angrem
Selanjutnya, ada motif babon angrem yang memiliki makna yang tak kalah mendalamnya.
Dalam bahasa Jawa, babon memiliki arti ayam betina, sedangkan angrem berarti mengerami telur.
Maksud dan filosofi di balik motif ini adalah anak diharapkan bisa mengayomi dan melindungi serta tidak mengalami kekurangan saat dilahirkan.
5. Kain Batik Ksatrian
Motif lainnya, yakni kain batik bermotif ksatrian, memiliki makna yang cukup sederhana.
Seperti namanya, motif ini mengandung harapan agar anak yang dikandung nantinya bisa memiliki sikap seperti ksatria.
6. Kain Batik Sido Asih
Adapun motif sido asih yang dimaknai sebagai rasa cinta dan welas asih dari kedua orang tua.
Harapan yang ingin disampaikan melalui kain ini adalah rasa cinta tersebut bisa mewarnai kehidupan anak yang tengah dinanti kehadirannya itu.
Baca Juga: Disebut Aunty Gala, Intip 5 Gaya Fuji Adik Bibi Ardiansyah yang Modis
7. Kain Lurik Lasem
Terakhir, yang berbeda dari lainnya, adalah kain lurik yang bermotif lurik lasem yang paling sederhana di antara motif kain batik lainnya.
Kain lurik lasem memiliki makna agar anak tersebut dapat tetap sederhana dan membumi.
Kawan Puan, itulah beberapa motif dan makna mendalam di baliknya yang berisi harapan dari orang tua untuk anak yang sebentar lagi akan lahir ke dunia. (*)