Mengenal Odontektomi, Ini 7 Langkah Operasi Pencabutan Gigi Bungsu Impaksi

Ericha Fernanda - Senin, 20 Desember 2021
Odontektomi untuk mencabut gigi bungsu yang impaksi
Odontektomi untuk mencabut gigi bungsu yang impaksi ayo888

Parapuan.co - Odontektomi adalah operasi pencabutan gigi bungsu impaksi yang terletak di geraham ketiga, yang biasanya muncul antara usia 17 dan 25 tahun.

Operasi ini termasuk prosedur rawat jalan yang biasanya dilakukan oleh dokter gigi ahli bedah mulut.

Bagi beberapa orang, gigi bungsu impaksi sering kali direkomendasikan untuk dicabut karena tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh secara alami.

Dengan begitu, orang yang sudah mencabut gigi bungsu impaksinya akan mengurangi potensi masalah gigi dan mulut di kemudian hari.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Gejala Gigi Bungsu Impaksi Terasa Sakit yang Perlu Diwaspadai

Dokter gigi akan merekomendasikan odontektomi setelah pemeriksaan dan rontgen panoramic (gambaran gigi dan jaringan lunak) menunjukkan bahwa gigi bungsu mengalami impaksi.

Operasi pencabutan gigi bungsu sebelum usia 20 tahun biasanya lebih mudah daripada prosedur yang dilakukan pada usia lanjut.

Seiring bertambahnya usia, akar gigi menjadi lebih panjang, melengkung, menginfeksi gigi lainnya, hingga lebih sulit dicabut.

Prosedur Odontektomi

Melansir Verywell Health, odontektomi dilakukan setelah pemeriksaan dan membuat janji temu dengan dokter gigi ahli bedah mulut.

Operasi akan membutuhkan waktu sekitar 45 dengan menggunakan anestesi agar tidak merasakan sakit saat operasi.

Selanjutnya, odontektomi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Sedasi

Untuk anestesi lokal, pasien akan menerima gas nitrous oxide dengan dipasangi masker kecil pada hidung untuk menghirup obat penenang agar relaks saat terjaga.

Untuk anestesi total, pasien akan menerima infus intravena (IV) dengan menempatkan jarum di pembuluh darah di lengan agar kehilangan kesadaran selama operasi.

2. Mati rasa

Setelah sedasi, dokter gigi ahli bedah mulut mulai dengan mematikan gigi bungsu dan jaringan di sekitarnya dengan anestesi lokal.

3. Pengangkatan jaringan

Dokter gigi ahli bedah mulut akan mengangkat jaringan gusi yang menutupi area di mana gigi bungsu berada untuk mengakses gigi.

Baca Juga: Kapan Gigi Bungsu Tumbuh? Ketahui Ini 5 Gejala Kemunculannya

4. Pengangkatan tulang

Gigi bungsu yang impaksi dapat tertutup seluruhnya atau sebagian dengan tulang.

Jika ini masalahnya, handpiece berkecepatan tinggi digunakan untuk mengebor dan menghilangkan tulang yang menutupi gigi.

5. Melonggarkan dan membelah gigi

Ketika gigi bungsu yang impaksi terlihat, berbagai instrumen bedah digunakan untuk melonggarkannya dengan lembut dari jaringan ikat di soket gigi.

Jika diperlukan, dokter gigi ahli bedah mulut dapat memotong gigi menjadi beberapa bagian untuk memudahkan pencabutan.

6. Pencabutan gigi

Setelah gigi bungsu lepas atau telah dipotong seluruhnya, gigi tersebut siap untuk dicabut.

Dokter gigi ahli bedah mulut akan menggunakan instrumen bedah yang dirancang khusus untuk mencabut gigi sepenuhnya.

7. Jahitan

Setelah gigi bungsu dicabut, prosedur selanjutnya adalah menambahkan jahitan untuk menutup area tersebut.

Baca Juga: Hari Lansia Sedunia, Ini 5 Masalah Gigi yang Sering Dialami Lansia

Setelah prosedur selesai, gas nitrous oxide atau infus intravena (IV) dihentikan dan pasien akan dikeluarkan dari sedasi secara perlahan.

Untuk membantu pembekuan darah di area tersebut, pasien disarankan untuk menggigit kain kasa.

Segera setelah operasi, pasien mungkin merasakan efek ringan dari anestesi, termasuk mual, pusing, bengkak, dan menggigil.

Kemudian, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk dipantau hingga diperbolehkan pulang oleh dokter gigi ahli bedah mulut.

Selain itu, pasien tetap diberi petunjuk untuk melakukan pemeriksaan setelah beberapa hari guna melihat perkembangan gigi hingga melepas jahitannya.

Nah, itulah langkah-langkah yang akan dilakukan oleh dokter gigi ketika kamu melakukan operasi odontektomi. (*) 



REKOMENDASI HARI INI

Restoran Mewah Ini Tawarkan Warisan Kuliner Khas Indonesia Timur