Parapuan.co - Kawan Puan, korban erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 masih berada di tempat pengungsian.
Pada Senin (20/12/2021), laporan dari tempat pengungsian setempat menyatakan bahwa ada 5 orang ibu hamil yang melahirkan di posko pengungsian.
Kabar tersebut disampaikan secara resmi oleh Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
Indah menjelaskan bahwa kelima ibu tersebut melakukan persalinan di posko rumah tunggu ibu melahirkan Desa Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pemerintah setempat memang menyediakan posko khusus bagi ibu hamil yang merupakan korban letusan Gunung Semeru.
Menurut keterangan Indah, posko tersebut menyediakan layanan kesehatan untuk persalinan yang ditangani oleh bidan.
Baca Juga: Dampak Terkini Erupsi Gunung Semeru, 1 Orang Meninggal dan 2 Orang Hilang
Selain itu, posko juga menyediakan layanan pemulihan bagi ibu yang baru melahirkan.
Indah mengatakan bahwa hampir semua ibu yang melahirkan tersebut menjalani proses persalinan dengan metode caesar.
Hal tersebut disebabkan oleh umur kehamilan yang belum mencapai waktu kelahiran yang seharusnya.
Selain itu, kondisi ibu hamil tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal akibat trauma bencana yang masih dirasakan.
"Hampir semua operasi mungkin karena stres, ketakutan atau bahkan trauma akibat erupsi Gunung Semeru," kata Indah, dikutip dari Kompas.com.
Indah juga menyatakan bahwa jumlah ibu hamil di posko pengungsian Gunung Semeru cukup banyak.
Ada 14 ibu hamil yang kini tinggal dan mendapatkan pelayanan di posko rumah tunggu ibu melahirkan tersebut.
Beberapa dari ibu hamil tersebut diperkirakan akan melangsungkan persalinan dalam waktu dekat.
Indah mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk menyiapkan layanan kesehatan ibu hamil yang layak.
Baca Juga: Ditemukan Meninggal Berpelukan, Rumini Tak Tega Tinggalkan Ibunya saat Semeru Meletus
Indah membutuhkan tempat melahirkan yang nyaman untuk ibu hamil, serta tempat tidur bayi yang layak.
Kondisi bayi yang baru lahir masih rentan, maka Indah merasa tempat tidur untuk bayi harus bersih dan layak pakai.
Pemerintah daerah kini sedang mendorong adanya tenaga psikolog yang bisa membantu ibu hamil memulihkan trauma.
Trauma dan stres karena bencana alam dapat berpengaruh kepada kesehatan janin dan proses persalinan.
Pihak Indah akan terus memantau kondisi kesehatan ibu hamil di posko pengungsian.
Para bidan juga mendampingi hingga masa pemulihan dan menangani trauma yang dirasakan ibu hamil.
Baca Juga: Viral di Medsos, Ini Kisah Anak yang Selamat dari Kejaran Awan Panas Gunung Semeru
"Tetap pada pantauan medis, para bidan menjaga supaya sang ibu traumanya hilang, biar ASI-nya lancar," tutup Indah. (*)