4. Melukai diri sendiri
Selanjutnya, perhatikan jika seseorang melakukan hal-hal yang dapat merusak atau melukai dirinya sendiri, dan mereka tidak pernah seperti itu sebelumnya.
Misalnya, ia tiba-tiba menjadi pemabuk berat, menyalahgunakan narkoba, dan melakukan tindakan berbahaya atau sembrono lainnya.
Hal yang paling terlihat adalah jika ia telah melukai diri sendiri (self-harm), jadi kalau kita menyadarinya, segera bantu orang tersebut untuk berhenti.
5. Mengucapkan dan memberikan tanda perpisahan
Apakah Kawan Puan mengetahu penyintas atau orang terdekat tiba-tiba berpamitan tanpa kita tahu akan pergi ke mana?
Atau mungkin Kawan Puan mendapatinya menulis surat perpisahan tiba-tiba.
Baca Juga: Selain Pelecehan Seksual, Ini Jenis-Jenis Kekerasan pada Perempuan di Tempat Kerja
Waspada jika penyintas mendadak mengajak kita berjumpa untuk pamit, mengucapkan perpisahan, memberikan kita barang-barang berharga miliknya, hingga menghapus akun media sosial dan hilang tiba-tiba.
Beberapa orang juga mungkin akan terang-terangan menulis surat bunuh diri; jangan sampai kita menganggap sepele hal ini sebelum terlambat.
Pencegahan bunuh diri
Perlu diketahui, depresi dan perasaan kesepian yang melanda seseorang memang tidak akan betul-betul dipahami oleh orang lain.
Jika Kawan Puan mengetahui orang terdekat mengalami depresi atau kondisi mentalnya sedang buruk, pastikan kita ada untuk menemaninya atau paling tidak tetaplah terhubung dengannya.
Kita juga bisa mencatat hotline pencegahan bunuh diri yang aktif berikut ini.
- Love Inside Suicide Awareness (LISA) suicide prevention helpline (+628113855472)
- Layanan darurat 119 atau 119 ekstensi 8 untuk konseling psikologi SEJIWA
- Profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Lebih lanjut, Kawan Puan juga dapat membantu korban kekerasan pada perempuan yang mungkin mengalami depresi hingga keinginan untuk bunuh diri dengan menghubungi layanan tersebut.
(*)