Parapuan.co - Memperingati Hari Ibu yang dirayakan pada 22 Desember setiap tahunnya, bukan hanya hubungan soal ibu dan anak kandung saja.
Tapi juga hubungan antara ibu mertua dengan menantu perempuan. Sebab masih banyak menantu-mertua yang canggung dan sulit menjalin komunikasi secara terbuka.
Selain itu menjelang Hari Natal, sebagian Kawan Puan yang merayakan pasti sudah menyiapkan berbagai hal mulai dari dekorasi hingga makanan untuk disajikan.
Berikut ini rangkuman Berita Terpopuler di kanal Love & Life hari ini, Kamis (23/12/2021), untuk Kawan Puan. Simak selengkapnya!
Baca Juga: Hari Ibu, Ini 5 Cara Memanfaatkan Waktu Berkualitas dengan Anak bagi Ibu Bekerja
1. Peringatan Hari Ibu, Ini 5 Tips Rahasia Punya Hubungan Harmonis dengan Ibu Mertua
Tak sedikit perempuan menikah merasa sulit menjalin hubungan harmonis dengan ibu mertua, karena disebabkan oleh berbagai hal.
Seringkali hubungan antara menantu perempuan dengan ibu mertua terasa canggung, dingin, bahkan sulit untuk memulai komunikasi secara nyaman.
Seperti Kawan Puan ketahui dalam membangun pernikahan dengan suami, sangat penting untuk juag membangun hubungan dengan orang tuanya.
Berinvestasi dalam hubungan dengan mertua akan sangat membantu fondasi pernikahan dan akan memudahkan kedua pihak bergabung menjadi satu.
Lalu bagaimana caranya punya hubungan harmonis dengan ibu mertua?
2. Percantik Ruangan dan Dekorasi Natal dengan 4 Benda Dekoratif Ini
Ada berbagai macam elemen dekoratif yang identik dengan perayaan Natal.
Tidak hanya pohon natal, lampu, dan loncengnya, tetapi berbagai elemen dekoratif lain juga bisa mempercantik ruanganmu jelang natal.
Selain semakin menyemarakkan suasana Natal, dekorasi ini juga akan membuat rumahmu tampil berbeda dibanding hari biasa. Apa saja dekorasi tersebut?
Baca Juga: Wajib Ada untuk Dekorasi, Pertimbangkan 3 Hal Ini sebelum Beli Pohon Natal
3. Tertekan Setiap Ditanya Kapan Menikah? Begini Cara Mengatasinya
Saat memasuki usia 25 tahun, kamu akan sering mendapatkan pertanyaan sensitif tentang pernikahan.
“Di mana pasanganmu?”
“Kapan kamu akan menyusul untuk menikah?”
Tak jarang jika pertanyaan-pertanyaan ini kerap membuatmu merasa bosan hingga tertekan.
Ini akan membuatmu semakin tertekan ketika sebagain besar temanmu juga sudah menikah.
Bagaimana cara menghadapinya?
(*)