Parapuan.co - Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap perempuan.
Seperti diketahui, meenjaga kesehatan reproduksi juga dapat mencegah penyakit yang tidak diinginkan.
Berkaitan dengan reproduksi, ada sebuah kondisi yang dinamakan Amenorrhea.
Amenorrhea atau Amenore merupakan kondisi perempuan tidak mengalami menstruasi selama tahun-tahun reproduksi.
Namun perlu Kawan Puan ketahui, Amenore bukan termasuk penyakit.
Lebih lanjut, Amenore bukan berarti seseorang mandul, tapi bisa jadi itu pertanda masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Kenali 4 Gejala dan Jenis Infeksi Kelamin
Dalam menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, setiap perempuan perlu memerhatikan pada masa pubertas, haid dimulai, hingga berusia 50 tahun.
Pasalnya, pada usia sekitar 50 tahun, menstruasi berhenti sama sekali dan masa menopause dimulai.
Selama kehamilan, menstruasi juga berhenti dan biasanya juga berhenti saat menyusui.
Nah ketika menstruasi tidak terjadi pada saat perempuan biasanya mengharapkannya, ini adalah amenore.
Di masa-masa ini, perempuan juga perlu menjaga kesehatan organ intim wanita.
Agar menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan lebih maksimal, kenali jenis Amenore berikut.
Mengutip Mayo Clinic, terdapat dua jenis amenore yang dapat dikenali, yakni amenore primer dan amenore sekunder.
Amenore primer
Amenhorrea primer adalah saat menstruasi tidak dimulai selama masa pubertas.
Menurut National Institutes of Health, jika menstruasi tidak dimulai pada usia 16 tahun, orang tersebut harus mencari bantuan medis.
Amenore primer dilaporkan jarang terjadi. Konisi ini diperkirakan hanya mempengaruhi kurang dari 0,1 persen individu.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Mengenal Masalah Ruam Pembalut
Amenore sekunder
Amenore sekunder adalah saat menstruasi sudah dimulai, tetapi kemudian berhenti terjadi.
Hal ini normal selama kehamilan atau saat menyusui, tetapi mungkin juga berarti ada masalah.
Satu periode haid yang hilang biasanya bukan pertanda adanya masalah kesehatan, meski banyak orang akan meminta tes kehamilan jika hal ini terjadi.
Seorang dokter akan mempertimbangkan amenore sekunder jika seseorang:
- Dulu ada menstruasi teratur dan kemudian tidak ada lagi selama 3 bulan
- Dulu mengalami menstruasi yang tidak teratur dan kemudian tidak memiliki menstruasi selama 6 bulan
Kemudian, untuk menjaga kesehatan organ intim wanita, ketahui penyebab amenore berikut.
Penyebab amenore
Masih mengutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab amenore:
- Amenore alami: Kehamilan, menyusui, menopause, kontrasepsi.
Beberapa perempuan yang mengonsumsi pil KB mungkin tidak mengalami menstruasi.
Bahkan, setelah menghentikan kontrasepsi oral, mungkin diperlukan beberapa saat sebelum ovulasi dan menstruasi biasa kembali.
Kontrasepsi yang disuntikkan atau ditanamkan juga dapat menyebabkan amenore, seperti halnya beberapa jenis alat kontrasepsi.
Baca Juga: 4 Cara Mengencangkan Otot Miss V untuk Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
- Efek samping pengobatan: Antipsikotik, kemoterapi kanker, antidepresan, obat tekanan darah, obat alergi.
- Faktor gaya hidup: Terkadang faktor gaya hidup dapat berkontribusi pada amenore. Berat badan terlalu rendah di bawah berat badan normal, olahraga berlebihan, dan stres.
Ketidakseimbangan hormonal: Polycystic ovary syndrome (PCOS), kerusakan tiroid, tumor hipofisis, dan menopause dini.
- Masalah struktural pada organ seksual: Jaringan parut di rahmim atau leher rahim, cacat alat reproduksi, dan kelainan struktural pada vagina.
Kawan Puan, itulah penjelasan apa itu amenore atau amenorrhea.
Dengan mengetahui penyebab amenore tersebut, menjaga kesehatan dan seksual dan reproduksi perempuan dapat dilakukan secara maksimal.
(*)