Melansir Razorpay dari Kompas TV, inovasi disruptif merupakan inovasi yang bisa membantu membuat atau menciptakan pasar baru.
Misalnya saja perusahaan Uber yang bisa mengubah cara orang bepergian atau Traveloka yang berhasil mengubah cara orang merencanakan liburannya.
Tak hanya itu saja, perusahaan unicorn biasanya memiliki model yang berjalan dan mengandalkan teknologi.
Berdasarkan sebuah laporan, sebanyak 87 persen produk startup unicorn merupakan perangkat lunak.
Sementara tujuh persen merupakan perangkat keras, dan sisanya merupakan produk atau layanan lainnya.
Baca Juga: Cara Mudah Bermain Doge Dash NFT, Game Online Penghasil Uang Kripto
Lebih lanjut, sebanyak 62 persen unicorn merupakan perusahaan B2C, yakni Business to Customer.
Artinya, mereka melakukan penjualan atau pelayanan produk berupa barang atau jasa kepada konsumen.
Jadi, perusahaan B2C umumnya memiliki tujuan untuk mempermudah konsumennya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Terakhir, sebagian besar startup unicorn juga dimiliki secara pribadi, jadi ketika ada yang berinvestasi di perusahaannya, mereka bisa mendapatkan penilaian yang lebih. (*)