Tingkat Kasus Kekerasan pada Anak Menurun, Kemen PPPA Harap Tidak Ada Lagi Korban

Saras Bening Sumunar - Kamis, 30 Desember 2021
Ilustrasi kekerasan pada anak yang diharapkan Kemen PPPA angka korbannya harus nol alias tidak ada kasus lagi.
Ilustrasi kekerasan pada anak yang diharapkan Kemen PPPA angka korbannya harus nol alias tidak ada kasus lagi. Nattanon Kanchak

Parapuan.co - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) secara resmi merilis hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2021.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyampaikan secara umum hasil SNPHAR 2021.

Menurutnya, data SNPHAR 2021 menunjukkan adanya penurunan prevalensi kekerasan terhadap anak, dibandingkan hasil SNPHAR pada 2018.

Meskipun baik anak laki-laki dan perempuan mengalami penurunan prevalensi, namun kekerasan masih lebih banyak dialami anak perempuan.

“Berdasarkan hasil SNPHAR pada 2021, tercatat sebanyak 34 persen atau 3 dari 10 anak laki-laki dan 41,05 persen atau 4 dari 10 anak perempuan usia 13-17 tahun pernah mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya," ungkap Menteri Bintang dalam acara Rilis Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2021, Senin, (27/12/2021).

Baca Juga: Remaja Perempuan di Bandung Jadi Korban Penculikan dan Kekerasan Seksual Puluhan Orang

 

"Sementara pada 2018, tercatat 62,31 persen atau 6 dari 10 anak laki-laki dan 62,75 persen atau 6 dari 10 anak perempuan mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya,” sambungnya.

Menteri Bintang menuturkan meskipun data menunjukkan adanya penurunan prevalensi kekerasan terhadap anak, namun angka tersebut masih memprihatinkan.

“Kita tidak boleh berpuas hati dan berhenti di sini. Perjalanan kita masih panjang." ucapnya.

"Seharusnya, tidak boleh ada satu pun anak yang mengalami kekerasan, apapun alasannya," tegas Menteri Bintang.

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya