Parapuan.co - Mendapati pasangan yang kecanduan menonton film berkonten dewasa adalah hal yang menjengkelkan.
Bukan cuma mempengaruhi kebiasaan sehari-hari, kecanduan menonton film semacam itu juga bisa berdampak pada hubungan rumah tangga.
Sebab kebiasaan buruk tersebut membuat seseorang bisa menjadi insecure atau tidak percaya diri, dengan aktor dalam film tersebut.
Selain tentang kecanduan film dewasa, ada empat etika dasar yang perlu Kawan Puan ketahui saat menghadiri jamuan makan malam.
Berikut ini rangkuman Berita Terpopuler di kanal Love & Life untuk hari ini, Minggu (02/01/2022).
Baca Juga: Benarkah Mencari Pasangan jadi Alasan Utama Mengunduh Aplikasi Kencan?
1. Tanda-Tanda Kecanduan Menonton Film Dewasa dan Cara Mengatasinya
Seseorang yang memiliki keinginan tak terkendali untuk menonton video konten dewaa setiap hari dan di mana saja dapat menandakan kecanduan.
Menonton video semacam itu secara berlebihan dapat berpengaruh pada kesehatan mental hingga rutinitas sehari-hari.
Selain itu, dapat menumbuhkan rasa insecure atau tidak percaya diri karena membandingkan diri dengan orang dalam film tersebut.
Apa saja tanda dan bagaimana cara mengatasinya?
2. Simak 4 Etika saat Menghadiri Jamuan Makan Malam, Apa Saja?
Kawan Puan, kamu tentu pernah menghadiri acara makan malam di rumah keluarga atau sahabatmu.
Misalnya saat memperingati perayaan Tahun Baru, ulang tahun, atau bahkan wedding anniversary.
Sebagai tamu, penting bagi Kawan Puan untuk mengetahui etika dasar jika kamu menghadiri acara makan malam.
Lalu apa saja etika dasar tamu saat makan malam?
Baca Juga: Curving, Istilah dalam Percintaan Berupa Penolakan Secara Halus
3. 5 Cara Menghadapi Pasangan yang Kecanduan Menonton Film Berkonten Dewasa
Mengetahui pasanganmu yang kecanduan menonton film semacam ini secara tertutup maupun terang-terangan bisa jadi masalah dalam rumah tangga.
Apabila kecanduan pasanganmu berpengaruh pada perhatian hingga hubungan seksual kalian, maka segera komunikasikan.
Setiap pasangan berbeda dan batasan harus diterapkan dalam hubungan sehingga kedua belah pihak merasa aman dan diperhatikan.
Apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi pasangan yang kecanduan semacam ini?
(*)