Robby Purba Berjuang Lawan Tumor Payudara, Kenali Ini Kondisi Kelainan Payudara pada Pria Lainnya

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 2 Januari 2022
Robby Purba berjuang melawan tumor payudara
Robby Purba berjuang melawan tumor payudara Instagram/robbypurba

Parapuan.co - Robby Purba belum lama ini baru saja menjalani operasi karena tumor yang dideritanya.

Kabar ini pun cukup mengejutkan publik.

Terlebih lagi, Robby mengungkapkan bahwa dirinya menderita tumor payudara.

Baca Juga: Berjuang dengan Tumor Payudara, Robby Purba Tekankan Laki-Laki Juga Bisa Kena

"PRIA dengan TUMOR PAYUDARA.
Bisakah? Alhamdulillah ternyata bisa… lagian apa sih yang Allah gak bisa … nah abang yang beruntung nih.. kasus yang jarang terjadi kepada pria.


Sudah 9 bulan mau olah raga sakit , turun tangga-pun dada sakit.. jadi terganggu apalagi kalau lagi shooting dan harus lompat-lompat. Hehehe.. pemicunya banyak, selain Genetic - karena supplements2 gym atau susu juga bisa (menurut Dokter specialistnya)


Intinya lifestyle lah… hehe..


Tapi Alhamdulillah sudah diangkat Tumornya didada abang.. semoga gak berkembang kemana-mana ya… kalau orang Besarin PAYUDARA, kalau abang ‘kecilin’ PAYUDARA hehehe…," ungkap Robby Purba di Instagramnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Robby Purba (@robbypurba)

Ya, tumor payudara tak hanya menyerang perempuan tapi juga bisa diderita oleh laki-laki.

Banyak orang tidak menyadari bahwa pria memiliki jaringan payudara dan bahwa mereka dapat mengembangkan kanker payudara.

Sel-sel di hampir semua bagian tubuh dapat menjadi kanker dan dapat menyebar ke area lain.

Kanker payudara dimulai ketika sel-sel di payudara mulai tumbuh di luar kendali.

Sel-sel ini biasanya membentuk tumor yang sering terlihat pada x-ray atau dirasakan sebagai benjolan.

Tumor bersifat ganas (kanker) jika sel-selnya dapat tumbuh (menyerang) jaringan di sekitarnya atau menyebar (bermetastasis) ke area tubuh yang jauh.

Sedangkan yang dialami oleh Robby Purba adalah tumor payudara, yang relatif lebih jinak dibandingkan dengan kanker payudara.

Mengutip dari Cancer.org, ada banyak jenis tumor payudara jinak (benjolan abnormal atau massa jaringan), seperti papiloma dan fibroadenoma. 

Tumor jinak tidak menyebar ke luar payudara dan tidak mengancam nyawa.

Tumor payudara jinak sering terjadi pada perempuan tetapi sangat jarang pada pria.

Selain kanker dan tumor payudara, ternyata pria juga bisa memiliki kelainan payudara yang jinak (bukan kanker).

Baca Juga: Robby Purba Terjangkit Tumor Payudara, Apa Bedanya dengan Kanker Payudara?

Ginekomastia

Ginekomastia adalah gangguan payudara pria yang paling umum.

Ini bukan tumor melainkan peningkatan jumlah jaringan payudara pria. 

Biasanya, pria memiliki terlalu sedikit jaringan payudara untuk dirasakan atau diperhatikan. 

Ginekomastia dapat muncul sebagai pertumbuhan seperti kancing atau cakram di bawah puting dan areola (lingkaran hitam di sekitar puting), yang dapat dirasakan dan terkadang terlihat. 

Beberapa pria memiliki ginekomastia yang lebih parah dan mereka mungkin tampak memiliki payudara kecil. 

 

Meskipun ginekomastia jauh lebih umum daripada kanker payudara pada pria, keduanya dapat dirasakan sebagai pertumbuhan di bawah puting, itulah mengapa penting untuk memeriksakan benjolan tersebut ke dokter.

Ginekomastia umum terjadi pada remaja laki-laki karena keseimbangan hormon dalam tubuh berubah selama masa remaja.

Ini juga umum terjadi pada pria yang lebih tua karena perubahan keseimbangan hormon mereka.

Dalam kasus yang jarang terjadi, ginekomastia terjadi karena tumor atau penyakit kelenjar endokrin (penghasil hormon) tertentu menyebabkan tubuh pria membuat lebih banyak estrogen (hormon utama perempuan). 

Kelenjar pria biasanya membuat beberapa estrogen, tetapi tidak cukup untuk menyebabkan pertumbuhan payudara. 

Penyakit hati, yang merupakan organ penting dalam metabolisme hormon laki-laki dan perempuan, dapat mengubah keseimbangan hormon pria dan menyebabkan ginekomastia. 

Baca Juga: Diagnosis dan Pengobatan Kanker Payudara pada Laki-Laki

Obesitas (kelebihan berat badan yang sangat berlebihan) juga dapat menyebabkan tingkat estrogen yang lebih tinggi pada pria.

Beberapa obat dapat menyebabkan ginekomastia. 

Ini termasuk beberapa obat yang digunakan untuk mengobati bisul dan mulas, tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan kondisi kejiwaan.

Pria dengan ginekomastia harus bertanya kepada dokter mereka apakah ada obat yang mereka konsumsi yang mungkin menyebabkan kondisi ini.

Sindrom Klinefelter, suatu kondisi genetik yang langka, dapat menyebabkan ginekomastia serta meningkatkan risiko pria terkena kanker payudara.

(*)

Sumber: cancer.org
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru