Dari rekomendasi yang dikeluarkan, IDAI merasa sistem hybrid 50 persen luring dan 50 persen daring masih jadi solusi, mengingat belum semua anak 6-11 tahun divaksin.
"Untuk kategori anak usia 6-11 tahun pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan metode hybrid yakni 50 persen luring-50 persen daring atau 50 persen luring di luar ruangan-50 persen daring," demikian kutipan rekomendasi IDAI yang ditandatangani Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso melansir Kompas.com.
Bahkan, IDAI menegaskan pelaksanaan sekolah tatap muka 50 persen luring dan 50 persen daring ini bisa dijalankan dengan syarat tertentu.
Yakni tidak ada peningkatan kasus dan tidak ada transmisi lokal varian Omicron di daerah tersebut.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Sekolah Tatap Muka di Jakarta Digelar dengan Kapasitas 100 Persen
Pada akhirnya, keputusan sekolah tatap muka dengan kapasitas 100 persen tentu membuat orang tua dilema.
Apakah aman membiarkan anak ke sekolah dengan kondisi saat ini?
Lantas apakah orang tua diberikan pilihan terkait pembelajaran daring untuk anak-anaknya?
Untuk menjawab hal itu, Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah pun menjelaskan.
Bagi orang tua yang masih khawatir anak belajar di sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberikan izin untuk melakukan pembelajaran daring.