Kementerian Kesehatan Israel dan ilmuwan terkait kini sedang mempelajari kasus tersebut.
Mereka ingin mencari tahu seberapa parah varian infeksi ganda ini kepada tubuh manusia.
Melansir Kompas.com, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban ikut angkat bicara terkait kasus baru ini.
Menurut Zubairi, Florona bukanlah varian baru dari Covid-19.
"Yedioth Ahronoth mengatakan perempuan itu tidak divaksinasi. Terindikasi merusak sistem kekebalan. Sedang dipelajari lebih lanjut," katanya.
Baca Juga: Efektif Cegah Varian Omicron, Segera Gunakan 3 Jenis Masker Ini
Kasus ini masih akan dipelajari lebih lanjut oleh ilmuwan Israel dan dunia untuk melihat infeksi ganda yang terjadi.
Sampai saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum bisa memastikan definisi dari Florona sendiri.
Pihak WHO melihat bahwa kasus ini bisa jadi adalah infeksi dua virus yang terjadi kepada pasien.
Sampai saat ini, imbauan yang diberikan oleh WHO adalah melaksanakan vaksinasi penuh karena pasien terjangkit dinyatakan belum vaksin.
"Cara paling efektif untuk mencegah terinfeksi Florona yang parah hingga di rawat di rumah sakit adalah vaksinasi," kata WHO.