Parapuan.co - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memang sempat sangat terpuruk saat pertama kali pandemi Covid-19 melanda.
Bahkan pada April 2020 lalu, Survei Komunitas UMKM Naik Kelas menyebut bahwa 83 persen usaha mikro berpotensi gulung tikat akibat pandemi.
Hal tersebut sangat mengkhawatirkan kala itu, mengingat UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian nasional.
Betapa tidak, pasalnya, UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen atau senilai Rp8,57 triliun.
Seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan UMKM Indonesia mulai bangkit karena semakin besar peluang untuk go digital.
Sayangnya, literasi digital masyarakat Indonesia masih terbilang rendah, sehingga untuk UMKM bisa go digital pun sulit.
Baca Juga: Keterampilan UMKM Perempuan Jawa Tengah Meningkat Berkat Kampanye Ini
Beruntungnya, tak hanya pemerintah yang melek dan melaksanakan program mempercepat UMKM untuk beralih ke media digital.
Pihak swasta juga membantu pelaku UMKM untuk go digital dengan memberi edukasi dan menjaring mereka ke platform marketplace.
Dilansir dari Kompas.com, situasi dan kondisi UMKM di Tanah Air akhirnya semakin membaik hingga akhir 2021.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebutkan bahwa kondisi usaha mulai berjalan normal pada kuartal kedua tahun 2021.
"Terdapat 22 persen UMKM yang tadinya berenti beroperasi menjadi operasi secara normal di kuartal II 2021," ucap Teten dalam sebuah webinar di bulan Agustus 2021.
"Artinya, masyarakat Indonesia, terutama pelaku UKM telah keluar dari zona nyaman dan beradaptasi untuk bertahan," tambahnya.
Sebagaimana diungkap Teten Masduki, UMKM telah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan terjun ke ekosistem digital.
Perlahan tapi pasti, perekonomian Indonesia pun bisa dipulihkan berkat semakin banyaknya UMKM yang go digital.
Pihaknya menambahkan pula bahwa pemerintah banyak memberikan stimulus untuk memulihkan situasi yang dialami UMKM.
Baca Juga: Platform Ini Luncurkan Fitur PHP, Dorong Kebiasaan Belanja Online di UMKM Kuliner
Salah satunya melalui kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menghabiskan dana sebesar Rp123,5 triliun untuk membantu pelaku UMKM.
Bantuan dana tersebut disalurkan melalui BLT (bantuan langsung tunai) hingga IUR (Kredit Usaha Rakyat) setidaknya kepada hampir 4 juta UMKM Indonesia.
Di samping itu, pemerintah juga mendorong pelaku UMKM untuk go digital lewat program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Hasilnya, dari program tadi, tercatat setidaknya 11,7 juta UMKM telah bergabung dan beralih berjualan di platform digital.
Sampai kuartal kedua 2021, jumlahnya juga bertambah hingga 12 juta UMKM atau 19 persen dari total UMKM nasional.
Diharapkan, jumlah itu terus bertambah dan mencapai target sebanyak 30 juta UMKM Indonesia bisa go digital pada tahun 2030.
Nah, apakah Kawan Puan punya usaha mikro? Jika iya, jangan ragu untuk mulai go digital dalam memasarkan produkmu, ya! (*)