Parapuan.co - Selain fisik dan psikis, kekerasan pada perempuan juga dapat terjadi dari aspek ekonomi.
Umumnya tindakan buruk ini terjadi dalam hubungan romantis yakni dengan mengendalikan pasangannya, memaksa mereka untuk tetap tinggal karena mereka takut sendirian.
Untuk apapun alasan pelaku kekerasan pada perempuan dari aspek ekonomi ini tetap tidak bisa dibenarkan.
Baca Juga: Mencegah Kekerasan pada Perempuan dengan Menerapkan Pola Asuh
Pada dasarnya pelaku hanya memikirkan diri mereka sendiri dan keinginan mereka dan tidak mempedulikan keinginan atau kebutuhan korbannya.
Mungkin hubungan di awal terasa begitu manis, romantis, dan pasangan berhasil membuat korban percaya dengannya.
Namun, lama-kelamaan pasangan pun mulai melihat titik lemah dan mencoba menjadikannya sebagai celah untuk melakukan perilaku kasar tersebut.
Sering kali, hal tersebut terjadi tanpa disadari oleh korban.
Untuk itu, kali ini PARAPUAN akan membahas mengenai kekerasan ekonomi ini, seperti dilansir dari laman Fool, Selasa (4/1/2022).
Tanda-tanda kekerasan ekonomi
Tanpa disadari, terdapat beberapa perilaku yang sebagian besar dilakukan oleh pelaku kekerasan pada perempuan dari aspek ekonomi.
Berikut tanda-tanda terjadinya kekerasan ekonomi yang perlu Kawan Puan waspadai.
- Tampak sangat tertarik dengan kondisi keuangan kamu
- Menghalangi kamu untuk bekerja atau mencoba melemahkan kemampuan untuk melakukannya.
- Mengambil barang kamu tanpa izin, tidak peduli seberapa kecil atau tampaknya dapat dimaafkan
- Memberikan kritik secara halus yang secara perlahan cenderung mengikis kepercayaan diri kamu
- Meminta kamu membayar makanan, pakaian, dan barang-barang lainnya yang menjadi kebutuhannya
- Mengklaim bahwa mereka "melindungi" kamu
- Menyalahkan orang lain atas segala kesalahan yang terjadi pada hidupnya
Baca Juga: Tingkat Kasus Kekerasan pada Anak Menurun, Kemen PPPA Harap Tidak Ada Lagi Korban
Mencegah terjadinya kekerasan ekonomi
Pelaku dari perilaku kasar ini biasanya di awal akan menunjukkan seolah dirinya mampu dipercaya oleh kamu.
Sebelum ia semakin gencar mendekati kamu, terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan ekonomi dalam hubungan.
Berikut perencanaan yang bisa kamu lakukan sebelum pelaku hadir ke kehidupan kamu.
- Kontrol peminjaman ponsel : tidak bisa dibenarkan atas tindakan orang lain yang memembaca isi pesan, melihat riwayat pencarian, atau hanya sekadar menyentuh ponsel.
- Hindari bertukar alamat email dan password dengan pasanga, karena seorang pelaku kekerasan akan berusaha mengetahui urusan pekerjaan korban.
- Jangan pernah, dalam keadaan apa pun, membagikan PIN atm, m-banking, atau apapun itu.
- Simpan kartu bank dan metode pembayaran lainnya di tempat aman yang hanya diketahui oleh kamu.
Baca Juga: Tanda Perselingkuhan Jadi Bentuk Kekerasan pada Perempuan secara Emosional
- Biasakan untuk meninjau laporan bank sendirian. Jika melihat sesuatu yang tidak teratur, segera hubungi bank.
- Jangan meninggalkan uang atau barang berharga bersama pasangan.
- Biasakan untuk tidak meminjamkan uang, bahkan dengan dokumen promissory.
- Jangan membuka rekening giro, tabungan, atau kartu kredit bersama dengan orang yang baru dikenal beberapa bulan, meskipun pasangan.
Dengan melakukan tindakan tersebut, orang yang baru mengenal kamu pun akan menganggap bahwa kamu bukanlah orang yang mudah ditebak.
Perlu diketahui, tindakan kekerasan ekonomi juga bukan hanya sekadar seseorang menguasai kondisi keuangan orang lain, melainkan juga tentang tidak menghormati hak orang lain untuk membuat keputusan sendiri.
Untuk itu, lebih hati-hati terhadap adanya kemungkinan tindakan kekerasan pada perempuan dari segi ekonomi.
(*)