Baca juga: Hari Kowal, Seperti Apa Peran Perempuan di Korps Wanita Angkatan Laut?
Siapa sangka, Malahayati ternyata juga merupakan cucu bangsawan di Aceh yang bernama Laksmana Muhammad Said Syah putra dari Sultan Salahudin Syah (pemerintah kesultanan Aceh pada 1530-1539).
Ayahnya yang bernama Mahmud Syah ternyata juga seorang laksmana angkatan laut.
Maka tak heran jika ia memiliki semangat juang menjadi pelaut seperti para leluhurnya.
Malahayati kemudian menikah dengan Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief saat mengenyam pendidikan di Akademi Militer Mahad Baitul Maqdis.
Namun sayang, suami Malahayati meninggal karena dibunuh oleh pasukan dari Portugis.
Karena hal itu, Malahayati akhirnya mengajak para janda yang suaminya terbunuh dalam perang untuk membentuk pasukan Inong Balee.
Kemudian, pasukan Inong Balee membuat benteng setinggi 100 meter dari permukaan laut dan menghadap langsung ke arah laut.
Bahkan pasukan Inong Balee juga memiliki pangkalan militer di Teluk Lamreh Krueng Jaya.
Perjuangan Malahayati harus berhenti pada tahun 1606.
Baca juga: Serda Nina Puji, Prajurit Perempuan TNI AL yang Berani Terjun dari Ketinggian 7000 Kaki
Ia gugur dalam perang melawan Portugis di perairan Selat Malaka.
Jasadnya kini dimakamkan di Lereng Bukut Lamkuta, Banda Aceh. (*)