Munif menyatakan bahwa pembelajaran daring masih bisa dilakukan bagi sekolah yang terdampak banjir.
Pihaknya juga mengingatkan bagi sekolah-sekolah yang memilih untuk melaksanakan PTM agar selalu disiplin protokol kesehatan.
Kondisi lingkungan sehabis bencana banjir dapat membahayakan kesehatan anak, maka protokol kesehatan dan kebersihan harus dijaga dengan ketat.
"Bagi yang sudah masuk dan PTM 100 persen, kami tetap mengingatkan untuk sebisa mungkin mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan," tutup Munif.
PTM 100 persen di berbagai daerah di Indonesia masih menjadi polemik karena adanya lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Namun, SD di wilayah Lamongan sudah mempersiapkan keamanan bagi siswa yang melakukan PTM 100 persen.
Pemerintah Daerah Jawa Timur sendiri sebelumnya telah mengumumkan bahwa 24 wilayahnya siap menjalankan PTM 100 persen.
Keputusan tersebut mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Baca Juga: Jakarta Buka PTM 100 Persen Meski Tak Direkomendasikan IDAI, Bolehkah Anak Sekolah Daring?
(*)