Parapuan.co - Korban kekerasan pada perempuan dapat mengalami trauma yang berdampak pada fisiknya.
Selain itu, trauma pada kekerasan tersebut juga bisa membuat seorang perempuan merasa terancam secara psikis dan spiritual.
Lebih lanjut, seseorang yang memiliki trauma membutuhkan dukungan dan waktu untuk pulih.
Dukungan tersebut dibutuhkan korban kekerasan pada perempuan agar dapat kembali stabil secara emosi dan mental.
Seperti yang dikutip dari Healthline, beberapa respons terhadap persitiwa traumatis dapat berbentuk:
- Kenangan berulang tentang peristiwa atau kilas balik
- Mimpi buruk
- Ketakutan yang kuat bahwa peristiwa traumatis akan berulang
Korban kejahatan pada perempuan juga dapat mengalami respons depresi yang umumnya dapat terjadi bersamaan dengan stres traumatis.
Baca Juga: Jenis Trauma Akibat Kekerasan pada Perempuan dan Cara Mengatasinya
Kawan Puan, korban kekerasan pada perempuan dapat mengelola stres traumatis, dengan beberapa cara berikut:
- Perhatikan jika kamu merasakan dorongan untuk menghindari hal-hal dalam hidup dan cobalah untuk tetap terlibat dalam rutinitas seperti pekerjaan dan kehidupan sosial.
- Menikmati waktu bersama orang lain agar tidak menarik diri, bahkan jika kamu tidak merasa sanggup melakukannya.
- Melakukan hobi atau minat lainnya.
- Mengomunikasikan pengalaman tersebut dengan keluarga atau teman dekat atau dalam buku harian atau jurnal online.
- Memberi diri sendiri waktu dan sadari bahwa kamu tidak dapat mengendalikan segalanya.
- Meminta dukungan dari orang-orang yang peduli dengan kamu atau menghadiri kelompok dukungan lokal atau online untuk orang-orang yang memiliki pengalaman serupa.
- Menemukan kelompok pendukung korban kejahatan pada perempuan yang dipimpin oleh seorang profesional terlatih yang dapat memfasilitasi diskusi.
Baca Juga: Selain Konseling, Ini 3 Bentuk Dukungan untuk Korban Kekerasan pada Perempuan dan Anak
- Mencoba makan makanan yang seimbang, olahraga, istirahat yang cukup, dan hindari alkohol dan obat-obatan.
- Jika kamu yakin memiliki gejala gangguan penggunaan zat, bicarakan dengan profesional kesehatan yang dapat membantu merawatnya
- Mempertahankan rutinitas harian dengan aktivitas terstruktur.
- Menghindari keputusan besar dalam hidup, seperti mengubah karier atau pindah, segera setelah kejadian.
Selain itu, perlu diingat bahwa seseorang dengan peristiwa traumatis dapat mencari bantuan profesional jika terjadi gejala ian yang mengganggu aktivitas sehari-hari ya, Kawan Puan.
Lebih lanjut, pengalaman dengan stres traumatis dapat tampak jauh berbeda bagi anak-anak.
Tanda-tanda bahwa seorang anak mungkin memerlukan bantuan profesional untuk mengatasi peristiwa traumatis meliputi:
- ledakan emosi
- perilaku agresif
- penarikan
- kesulitan terus-menerus dalam tidur
- obsesi lanjutan dengan peristiwa traumatis
- masalah serius di sekolah
Kawan Puan, itulah beberapa cara mengelola trauma pada korban kekerasan pada perempuan. Semoga informasi tersebut bisa membantumu ya! (*)
Baca Juga: Cara Mencegah Terjadinya Kekerasan pada Perempuan dari Aspek Ekonomi