"Kemudian, vaksin AstraZeneca sifatnya juga homologus juga ini menunjukkan data keamanan dapat ditoleransi dengan baik dan ringan," ujarnya.
Untuk vaksin Moderna, nantinya akan diberikan setengah dosis yang bersifat homologus.
Vaksin Moderna yang bersifat heterologus atau jenis berbeda diberikan pada dosis kedua AstraZeneca dan Johnson and Johnson.
"Heterologus vaksin moderna ke vaksin primernya adalah AZ dan Johnson and Johnson dengan dosis setengah. Ini menunjukkan respon imun antibodi netralisasi sebesar 13 kalinya, setelah dosis booster," ucapnya.
Untuk Zifivax sendiri mendapat izin penggunaan booster yang bersifat heterologus.
"Untuk heterologus ke vaksin primer sinovac dan sinopharm, pemberian 6 bulan ke atas," pungkasnya.
Rencana Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga
Melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemerintah akan memulai vaksinasi dosis ketiga atau booster 12 Januari 2022 mendatang.
"Saya update soal program vaksinasi booster, tadi sudah putuskan Bapak Presiden berjalan tanggal 12 Januari ini," kata Budi dikutip dari Kompas.com, (4/1/2022).
Pengadaan vaksinasi booster ini dilakukan sebagai langkah perlindungan terhadap virus Covid-19 yang masih mengancam.
Baca Juga: Ada Kesenjangan, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pemerintah Kaji Ulang Vaksin Booster
(*)