Parapuan.co - Kawan Puan, kasus kekerasan seksual kepada perempuan dan anak yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan banyak diskusi publik di media sosial.
Netizen Indonesia semakin berani menunjukkan simpati kepada penyintas lewat cuitan atau unggahan di internet.
Tak sedikit netizen yang juga berbagi pengetahuan mengenai isu kekerasan seksual yang penting ini.
Namun, edukasi mengenai penyampaian diskusi publik soal kekerasan seksual masih belum menjangkau banyak lapisan masyarakat.
Banyak kasus kekerasan seksual yang malah menjadi bahan gosip, bahkan ajang siapa yang paling tahu soal kasus yang sedang terjadi.
Hal yang awalnya bertujuan untuk simpati kepada penyintas malah memantik trauma penyintas.
Mengenai masalah tersebut, aktris dan aktivis perempuan Hannah Al Rashid berbagi pandangannya di Twitter.
Dalam bahasa Inggris, cuitan akun @HannahAlrashid menyoroti fenomena dan kebiasaan netizen di media sosial.
More likely than not, responses have been (whether online in public discussion or as questions to me personally) “Who? how? Spill the tea...” as opposed to “are you ok? How are you feeling? What can we do to help?” This says a lot about people who claim to care...(6)
— Hannah Al Rashid (@HannahAlrashid) January 11, 2022
Baca Juga: Dukung Permendikbud 30/2021, Hannah Al Rashid Pernah Alami Kekerasan Seksual di Kampus
"Satu hal yang sangat jelas bagi saya hari ini, dan sejujurnya sejak saya mulai berbicara tentang masalah ini di industri ini adalah di mana prinsip-prinsip orang terletak pada masalah ini," tulis Hannah.