Parapuan.co - Tidur merupakan rutinitas penting setiap orang dan bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup sehat.
Begitu pula bagi anak-anak di masa tumbuh kembangnya, tidur teratur harus diterapkan berdasarkan variasi setiap usia.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan waktu tidur untuk anak-anak sebagai berikut.
Bayi di bawah 1 tahun tidur sebaiknya tidur selama 12-16 jam, sedangkan anak-anak berusia 1-2 tahun, sebaiknya tidur selama 11-14 jam.
Waktu tidur tentu berbeda lagi untuk anak-anak berusia 3-5 tahun yang direkomedasikan tidur selama 10-13 jam.
Anak-anak berusia 6-12 tahun sebaiknya tidur selama 9-12 jam dan remaja 13-18 tahun, sebaiknya tidur selama 8-10 jam.
Anak-anak dengan waktu tidur cukup dapat meningkatkan fungsi perilaku, perhatian, pembelajaran, memori, dan kesehatan fisik maupun mental secara keseluruhan.
Sementara, anak-anak yang kurang tidur dapat menyebabkan potensi obesitas, kelelahan, tekanan darah tinggi, bahkan depresi.
Lalu, apa saja manfaat tidur cukup bagi bayi dan anak-anak jika disesuaikan dengan waktunya? Simak penjelasan selengkapnya!
Baca Juga: 7 Ide Rutinitas Malam untuk si Kecil Agar Tidur Lebih Nyenyak
1. Mengurangi Potensi Masalah Tidur
Melansir CNN, rutinitas waktu tidur yang teratur, termasuk waktu tidur lebih awal, berkaitan dengan lebih sedikit masalah tidur seperti terbangun di malam hari.
Anak-anak yang tidur terlalu larut dan tidak teratur dapat membuat mereka kesulitan tidur, kecemasan dan stres.
2. Meningkatkan Metabolisme
Anak-anak dengan waktu tidur awal yang teratur lebih cenderung mendapatkan tidur yang cukup. Akibatnya, terjadi perubahan hormon yang mengendalikan nafsu makan dan metabolisme.
Untuk itu, tidur cukup dapat membantu sistem metabolisme anak berfungsi dengan baik dan menghindari timbulnya penyakit.
3. Meningkatkan Fungsi Otak
Rutinitas waktu tidur yang teratur juga dapat meningkatkan fungsi otak dan kesehatan mental anak.
Sebab, tidur berfungsi untuk memberikan waktu pemulihan dan perbaikan untuk tubuh dan otak anak.
Sementara, kurang tidur dapat merusak proses fisiologis yang memungkinkan regulasi emosi adaptif.
Proses regulasi emosi bergantung pada 'dialog' atau interaksi antara bagian otak yang disebut korteks prefrontal dan amigdala.
Area saraf yang mengatur regulasi emosional ini sensitif terhadap kurang tidur dan akhirnya menyebabkan kesulitan untuk mengatur emosi.
Demikian tiga manfaat tidur cukup bagi anak di masa tumbuh kembangnya.
(*)
Baca Juga: 4 Metode Menidurkan Bayi agar Biasa Tidur Sendiri, Coba Yuk!