Menurut dr. Aditya Kusuma, SpOG. dari RSIA Bunda Jakarta, preeklamsia biasanya dimulai setelah minggu ke-20 kehamilan.
Ibu hamil dapat memiliki tensi yang normal, akan tetapi di pertengahan atau akhir kehamilan dapat meningkat drastis.
2. Bahaya preeklamsia
Dokter Aditya menyebut ada beberapa bahaya preeklamsia bagi ibu dan janin, meliputi:
- Persalinan prematur
- Kematian janin
- Berat badan lahir rendah
- Solusio plasenta (plasenta terlepas sebelum waktunya)
- Kejang (eklamsia)
"Selain itu, risiko lainnya termasuk penyakit jantung kardiovaskular, diabetes, kegagalan organ, dan pendarahan yang hebat bagi ibunya," ujar dr. Aditya.
3. Cara mendeteksi preeklamsia sejak dini
"Untuk mengetahui preeklamsia lebih awal, periksa secara rutin di usia kehamilan 11-13 minggu," saran dr. Aditya.
Baca Juga: Manfaat Deteksi Dini Preeklamsia dan Cara Mencegahnya Menurut Dokter Kandungan
Ia melanjutkan, waspadai preeklamsia saat memasuki trimester kedua dan di atas 20 minggu dengan tensi sekitar 140/90.
Mendeteksi gejala preeklamsia sejak dini bisa menjadi penanganan secara optimal guna mengurangi risiko kematian ibu dan janin.
Nah, itulah fakta-fakta seputar preeklamsia seperti yang dialami Kinan di serial Layangan Putus ya, Kawan Puan.
(*)