Parapuan.co - Kawan Puan, adaptasi film dari trilogi novel Dear Nathan kembali dihadirkan.
Diambil dari novel ketiganya berjudul Thank You Salma karya Erischa Febriani, film ini bertajuk Dear Nathan: Thank You Salma.
Disutradari oleh Kuntz Agus, film ini masih mengisahkan hubungan dari Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles).
Sama seperti sebelum-sebelumnya, hubungan Nathan dan Salma kembali diterpa cobaan.
Awal film dibuka dengan jenjang hidup baru yang dialami Nathan dan Salma.
Tak lagi menjadi murid SMA, keduanya telah memasuki dunia perkuliahan.
Nathan sendiri mengambil jurusan teknik mesin. Ia juga menjadi anggota himpunan dan aktivis.
Ia kerap turun ke jalan dan melakukan demonstrasi bersama teman-temannya.
Hal tersebut berbeda dengan Salma yang beranggapan bahwa perjuangan bisa dilakukan melalui apapun, termasuk media sosial.
Baca Juga: Sebelum Nonton, Ini 5 Fakta Menarik Film Dear Nathan: Thank You Salma
Setiap Nathan pergi demo, Salma merasa khawatir akan kondisi kekasihnya.
Perbedaan cara dan kekhawatiran yang ditunjukkan Salma membuat hubungan keduanya harus merenggang.
Selama break, Nathan mendapat panggilan dari Rebecca (Susan Sameh), menceritakan tentang pelecehan seksual yang dialami oleh Zanna (Indah Permatasari).
Zanna sendiri merupakan teman sekelas Nathan di jurusan teknik mesin.
Zanna adalah anak perempuan yang hanya memiliki seorang ayah sakit-sakitan.
Meskipun begitu, Zanna memiliki mimpi untuk mengukir prestasi di dunia perkuliahan dan membahagiakan sang ayah.
Akan tetapi, semuanya berubah semenjak Rio (Sani Fahreza) melakukan tindakan pelecehan seksual terhadapnya.
Rio sendiri merupakan mahasiswa berprestasi dan disegani di himpunan.
Semenjak menjadi korban pelecehan seksual, Zanna merasa kampus bukanlah tempat aman baginya.
Baca Juga: Indah Permatasari Ceritakan Pengalaman Pelecehan Seksual saat Usia 12 Tahun
Bersama Rebecca, Nathan membantu mendampingi dan mendapatkan keadilan bagi Zanna.
Tak cuma itu, Nathan dan Rebecca juga memberikan pendampingan bersama Bu Dewi (Maya Hasan).
Akan tetapi, perjuangan tersebut tidak mudah. Terlebih beasiswa Zanna di kampus dicabut karena memperjuangkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya.
Sementara itu, Salma sendiri asyik bergelut di sebuah kegiatan organisasi kampusnya.
Salma kemudian bertemu dengan Afkar (Ardhito Pramono), seorang musisi sekaligus ketua dari organisasi tersebut.
Memiliki minat yang sama, Afkar kerap mengajak Salma untuk menghabiskan waktu bersama.
Meski hubungannya dengan Nathan sedang break, Salma sendiri sebenarnya masih menaruh perasaan pada Nathan.
Ia masih berharap hubungannya dengan Nathan bisa seperti dulu.
Sibuk berjuang untuk keadilan Zanna, Nathan terpaksa harus melihat Salma menghabiskan waktu bersama Afkar.
Baca Juga: Berperan Sebagai Dosen, Maya Hasan Suka Dengarkan Curhat Muridnya
Angkat Isu Kekerasan Seksual dengan Bumbu
Tak cuma menceritakan percintaan antara Nathan dan Salma, film ini juga mengangkat isu pelecehan seksual.
Hal ini membuat film ketiga Dear Nathan menjadi dekat dengan isu sosial yang tengah marak saat ini.
Pelecehan seksual yang diangkat dikemas dengan bumbu-bumbu percintaan Nathan dan Salma sehingga meningkatkan kesadaran mengenai pelecehan seksual yang masih ada di sekitar.
Melalui Zanna, kita dapat melihat bahwa korban kekerasan seksual membutuhkan pendampingan.
Hal ini terlihat dari perubahan sikap Zanna saat ia trauma dan harus ditemani selama berkegiatan hingga menjadi berani menyuarakan hak-haknya di publik.
Selain itu, Nathan dan Rebecca juga merepresentasikan sosok yang seharusnya dibutuhkan untuk mendukung seorang penyintas.
Meskipun dalam hal ini, Nathan tak langsung mengerti bagaimana cara membantu Zanna pada awalnya.
Baca Juga: Perangi Pelecehan Seksual Jadi Alasan Ardhito Pramono Main Dear Nathan: Thank You Salma
Namun ia menyadari saat mengetahui bahwa speak up tak semudah itu, terutama dalam kasus kekerasan seksual.
Hal itu dilihat saat ia sedang pergi bersama Salma. Saat itu, Salma tengah dilecehkan oleh segerombolan laki-laki saat sedang makan di pinggir jalan bersama Nathan.
Ia melihat Salma masih bisa berteriak dan membela diri.
Akan tetapi, tidak semua perempuan bisa melakukannya dengan mudah.
Nathan mulai memahami bahwa dunia ini memang didesain untuk tidak adil terhadap kaum hawa.
Selain itu, didapati juga pihak korban kekerasan seksual yang masih disudutkan.
Dalam ceritanya, didapati pihak kampus masih membela pelaku pelecehan seksual.
Pelaku pelecehan Zanna memiliki seorang ayah yang juga kepala prodi di kampus tersebut.
Perkataan Zanna dianggap fitnah. Ironisnya, beasiswa Zanna dicabut.
Ini kerap terjadi dalam berbagai kasus kekerasan seksual, saat dimana korban dipaksa bungkam dan berdamai dengan pelaku.
Sedihnya, korban justru malah mendapat kerugian.
Melalui Dear Nathan: Thank You Salma, kita mendapati bahwa pelecehan seksual adalah hal yang harus dilawan dan keadilan adalah untuk diperjuangkan.
Baca Juga: Main Dear Nathan: Thank You Salma, Ardhito Pramono Diajak Jefri Nichol Lewat DM
(*)